Sumber :
- ANTARA FOTO/Feny Selly
VIVAnews
- Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Palembang, Sumatera Selatan, merilis data hasil penelitian tingkat pencemaran udara di kota itu akibat kabut asap. Indeks pencemaran hari ini, Jumat, 31 Oktober 2014, kembali meningkat pada angka 115, setelah sempat turun pada angka 54.
BLH menyatakan bahwa dengan tingginya tingkat pencemaran itu, kualitas udara Kota Palembang tidak baik bagi kesehatan. Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan belum padam, sehingga kabut asap masih menyelimuti sejumlah wilayah, termasuk Kota Palembang.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, meningkatnya kabut asap dalam tiga terakhir karena asap yang berada di udara turun. Ditambah kabut uap air yang membuat asap terlihat menebal.
Kabut asap masih mengancam wilayah Sumatera Selatan. Kebakaran hutan dan lahan, terutama di lahan gambut dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir, belum dapat dipadamkan sepenuhnya.
Berdasarkan citra satelit Terra–Aqua yang digunakan BMKG menunjukkan per 31 Oktober 2014, sebaran titik api mencapai 78 titik. Sebanyak 64 titik berada di lahan-lahan gambut dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sementara itu, operasi tanggap darurat asap kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan berakhir hari ini. (art)
Purwantoro/Palembang
Halaman Selanjutnya