Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Terjadi insiden yang menghebohkan saat ratusan warga Ungaran Timur, Semarang, mengantre pembagian dana Program Simpanan Keluarga Sehat (PSKS) di kantor kecamatan setempat. Penyebabnya, sejumlah warga ditolak petugas saat tiba gilirannya karena terjadi kesalahan teknis.
Masalahnya, nama yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP) tidak sama persis dengan yang tercantum di kartu PSKS. Tak ayal, mereka yang sudah lama mengantre meradang mendapati kenyataan itu.
Selain itu, banyak warga yang lupa membawa KTP.
Salah satu warga yang ditolak karena tidak membawa KTP adalah Ibu Jiman. Dia tidak membawa KTP karena merasa telah memiliki kartu PSKS. Meski demikian, petugas menolak sehingga wanita 60 tahun itu harus pulang dengan tangan hampa.
Selain masalah KTP yang tertinggal, warga juga dihadapkan pada masalah lain yaitu tidak bisa mengambil dana PSKS lantaran nama yang ada pada KTP dan kartu PSKS berbeda. Hal ini lantaran adanya salah ketik.
Belasan warga yang nama KTP dan kartu PSKS berbeda lantaran kesalahan satu huruf saja. Meski berbeda satu huruf, mereka tetap tidak bisa mengambil dana PSKS.
Jalan petugas, mereka disarankan mengurus surat keterangan dari perangkat desa untuk mengatasi kesalahan nama di KTP dan PSKS tersebut.
Baca Juga :
Apresiasi Timnas U-23, Presiden Jokowi: Tetap Semangat, Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024
Adiya Bayu/Semarang-Jawa Tengah
Menteri AHY Sebut Punya Puluhan Target Operasi Mafia Tanah, Siapa Saja?
Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengaku, sudah memiliki puluhan target operasi, terhadap mafia tanah.
VIVA.co.id
3 Mei 2024
Baca Juga :