Mengenal Lebih Jauh Sinyal Ping dalam Kotak Hitam

Kapal BPPT Deteksi Sinyal 'PING' dari Blackbox
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Terbang ke Singapura atau Korsel Diskon 50% di Pameran Ini
- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengungkapkan dua lokasi yang diduga jadi tempat keberadaan kotak hitam (
Black box
Bidik Wisman, AirAsia Buka Penerbangan Jakarta-Johor Bahru
) pesawat Air Asia QZ 8501, yang hilang kontak di selat Karimata.
5 Besar Maskapai Penerbangan Termurah Dunia 

Meskipun di dua lokasi tersebut memancarkan sinyal ping yang berasal dari dari alat Emergency Locator Transmitter (ELT) yaitu salah satu bagian kotak hitam tersebut, namun hal itu belum bisa dipastikan bahwa itu kotak hitam yang dicari.

Ahli pemetaan laut BPPT dan juga Pelaksana Tugas Kabiro Informasi Kemenko Maritim, Djoko Hartoyo, menjelaskan, ELT bisa saja terlepas dari kotak hitam.


"Kalau
black box
kan itukan untuk data, ada  dua yaitu
voice
dan dan data penerbangan. Tapi ELT ini melekat di atasnya, bisa saja (indikasi lokasi) ini cuma ELTnya aja, dan
black boxnya
itu ada di lokasi lain," ungkap Djoko di kantornya, Minggu, 11 Januari 2015.


Menurutnya, membutuhkan verifikasi langsung secara visual untuk memastikan jika
signal
tersebut merupakan
black box
yang dicari. Hal itu bisa dilakukan dengan cara penyelaman ke lokasi atau dengan alat selam khusus tanpa awak.


Meski demikian, hingga saat ini belum pernah ada kasus didunia yang terjadi jika ELT terlepas dari kotak hitam. Dia mencontohkan, kasus Adam Air misalnya, pada saat itu kotak hitam di berada di kedalaman 1.800 meter.


Tapi ketika ditemukan, ELT masih berada di tempatnya.  "Adam Air itu dua
black box
itu terpisah 1,6 Km, makanya frekewensinya kecil dia bisa memancarkan 2,5 Km kami tangkap," tambahnya.


Mengenal sinyal ping


Sebagai salah satu ahli pemetaan laut yang ada di Indonesia,
sinyal ping
bukanlah barang baru bagi Djoko. Menurutnya, gelombang suara tersebut merupakan
sinyal
akustik yang sering terdegar dari dalam laut.


Dia mengatakan,
ping
yang dikeluarkan ELT memiliki ciri khas khusus. Antara lain, berada di frekuensi 37,5 kilo hertz. "Sebetulnya itu bunyi, kalau diangkat ke permukan bunyinya bener ping," kata Djoko.


Sinyal ping,
lanjut Djoko, memiliki kecepatan 1.500 meter per detik. Artinya dalam satu detik, sekali dalam jarak 1,5 Km sginal tersebut dapat terdengar.


Djoko menambahkan,
sinyal
tersebut juga bisa memancarkan suara hingga kedalaman 2.500 meter dalam laut. "Itu keuntungannya ELT yang ada di
black box
dalam proses pencarian ini," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya