Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur harus bekerja ekstra untuk menguak identitas jasad-jasad korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Hingga saat ini, tim DVI sudah berhasil mengungkap identitas 46 dari 53 jasad yang dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya yang dibawa tim SAR gabungan dari Landasan Udara Iskandar di Pangkalan Bun, Kalteng.
Baca Juga :
Tiga Jasad AirAsia QZ8501 Tiba di Surabaya
"Untuk mengungkap identitas dua jenazah yang baru datang dan lima jenazah sebelumnya, kita hanya bisa mengandalkan dari proses pencocokan DNA korban," kata Awi Setiyono saat berbincang dengan tvOne, Selasa 20 Januari 2015.
Namun, pencocokan DNA pun terkendala, karena kondisi jasad sudah sulit dikenali secara fisik akibat ada kerusakan pada jaringan tubuh jasad.
"Kita membutuhkan data ante mortem korban sebanyak mungkin, karena itu kita berusaha mencari apa saja benda milik korban yang ada di rumahnya," ujar Awi.
Untuk mendapatkan sampel DNA korban, menurut Awi, bisa didapatkan dari berbagai benda, seperti sikat gigi, sisir hingga pakaian kotor atau belum dicuci yang pernah dipakai korban semasa hidupnya.
"Semoga dengan cara itu kita bisa mengidentifikasi korban sehingga bisa segera diserahkan ke keluarganya," papar Awi.
Tim DVI menyatakan kebulatan tekad untuk mengungkap identitas semua korban agar semua harapan keluarga terpenuhi.
Seperti diketahui, hingga hari ini, tim SAR gabungan baru menemukan 55 dari 162 penumpang dan kru pesawat AirAsia QZ8501. Dari jumlah itu, 46 di antaranya sudah teridentifikasi. (one)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun, pencocokan DNA pun terkendala, karena kondisi jasad sudah sulit dikenali secara fisik akibat ada kerusakan pada jaringan tubuh jasad.