- Bayu Januar
VIVA.co.id - Mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menuntut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memenuhi janji.
Aksi yang dilakukan di Bunderan Kampus Universitas Gajah Mada, Yogyakarta ini dilakukan guna memperingati seratus hari pemerintahan Jokowi.
Dalam orasinya, mahasiswa mengkritik pemerintahan Jokowi yang hanya jalan di tempat. Para mahasiswa yang merupakan gabungan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Yogyakarta ini mendesak agar Jokowi bisa memimpin negeri ini dengan independen dan tidak diintervensi partai politik pendukung maupun elit-elit politik yang ada di sekitarnya.
Koordinator aksi, Satria Triputra Wisnumurti dalam orasinya mengaku kecewa. Pasalnya, Jokowi tak bisa bersikap independen dan lepas dari kekuatan politik di belakangnya. Satria menyatakan, Jokowi sebagai presiden yang dipilih oleh rakyat seharusnya bisa lepas dari berbagai muatan dan pesan politik orang-orang di belakangnya.
“Seharusnya Presiden juga bisa lepas dari pusaran gelombang politik yang mengganggu kinerja pemerintahan,” ujarnya, Rabu, 28 Januari 2015.
Ia mengatakan, dalam seratus hari pertama, pemerintahan, Jokowi belum menunjukkan niatnya untuk memenuhi janji-janji politiknya yang disebut dengan Nawa Cita.
“Kami tidak tahu lagi, baru 100 hari saja menurut kami sudah rapor merah bagaimana sisa 1.726 hari ke depan, apabila Presiden tidak bersikap independen dari sekarang.”
Dalam aksi unjuk rasa ini, para mahasiswa membawa sebuah boneka yang menggambarkan Presiden Jokowi hanya bergerak jika digerakkan oleh orang kuat yang ada di belakangnya. Aksi ini ditutup dengan acara tabur bunga pada keranda kecil yang menunjukkan awal kematian pemerintahan pada 100 hari pertama. Mereka kemudian menutup mulut dengan kain putih sebagai lambang suara-suara masyarakat yang dibiarkan tanpa perhatian.
Jokowi Pimpin Rapat TNI-Polri, Singgung Persaingan Ekonomi
Tantangan saat ini adalah persaingan ekonomi regional dan global.
