Jelang Eksekusi Amrozi cs

Waspada, Ancaman Bom Berseliweran

VIVAnews -- Setelah Kejaksaan Agung mengumumkan jadwal eksekusi tiga terpidana mati kasus terorisme, pekan ini beredarlah cerita ancaman bom di sejumlah tempat di Jakarta.

Bahkan kabar yang sama juga muncul di Bali. Salah satunya adalah informasi peledakan di dekat markas Kepolisian Daerah Bali. Namun Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Teuku Asikin belum mendapatkan laporan dari anak buahnya. "Saya belum tahu," kata Asikin kepada VIVAnews, Selasa malam 28 Oktober 2008, melalui percakapan telepon.

Susunan Pemain Indonesia Vs Jepang di Uber Cup, Gregoria Mariska Lawan Akane Yamaguchi

Siang di hari yang sama, pesan singkat masuk ke dalam telepon genggam wartawan VIVAnews yang isinya mewanti-wanti soal ancaman teroris di Jakarta.

Si pengirim pesan mengatakan ancaman bom itu berkaitan dengan eksekusi tiga teroris terpidana, yaitu Amrozi, Imam Samudra dan Ali Gufron. Jumat 24 Oktober 2008, Jaksa Agung Hendarman Supandji mengumumkan eksekusi tiga terpidana mati itu berlangsung awal November 2008.

Dalam pesan pendek ini diterakan target teroris, di antaranya mal, kedutaan besar dan restoran asing. Si pengirim menyebutkan pesan itu datang dari Detasemen Khusus 88, Mabes Polri. Sayangnya hingga  Rabu pagi 29 Oktober 2008 belum ada pejabat Densus 88 yang bisa dihubungi VIVAnews.
 
Sebelumnya, pada Kamis 16 Oktober 2008, seorang penelepon gelap menelepon Wisma Kyoei Prince, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Si penelepon mengancam akan meledakkan gedung itu. Ancaman melalui telepon ini terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, melalui car call.

Ancaman bom di Kyoei Prince ini  menambah daftar ancaman bom di kawasan Jakarta yang didata Polda Metro Jaya. Selama periode Januari-September 2008, sudah ada 42 kasus ancaman bom di ibu kota. Hampir semua ancaman datang melalui telepon.

Dalam keterangan resmi, Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri memang tak menyangkal soal ancaman para teroris ini. "Para teroris bukan hanya membidik sasaran yang berkaitan dengan negara Amerika Serikat dan Australia, tapi juga fasilitas-fasilitas publik," kata Hendarso kepada wartawan pada Jumat 24 Oktober 2008.

Maka itu, menurut Hendarso, Polri meningkatkan kewaspadaan terutama dalam mengamankan objel-objek vital. "Itu jadi atensi untuk kami amankan," katanya.

Sarwendah Blak-blakan Soal Sakit yang Diidap Hingga Harus Operasi
Ilustrasi wilayah kerja migas yang dikelola Energi Mega Persada Tbk.

Kuartal I-2024, Laba Bersih Energi Mega Persada Naik Jadi US$17,6 Juta

PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) mencatat laba bersih sebesar US$17,6 juta pada kuartal I-2024.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024