RI Balik Ancam Australia: 10 Ribu Imigran Gelap Siap Dilepas

Ketua Kompolnas yang juga Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan bahwa Australia memberikan tekanan yang kuat kepada Indonesia yang akan segera mengeksekusi mati dua warganya yang populer disebut Bali Nine.


"Australia menggunakan berbagai cara untuk membebaskan dua warganya, termasuk mengungkit bantuan untuk tsunami Aceh hingga melarang warganya berlibur ke Indonesia," kata Menteri di kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Senin, 9 Maret 2015.


Menurut Menteri, jika dihitung secara ekonomis, ekspor Australia lebih besar dari Indonesia sehingga tak masalah bagi Indonesia jika Australia menghentikan perdagangannya dengan Indonesia. "Justru Australia akan mendapatkan tekanan dari rakyatnya karena Indonesia pangsa pasar yang besar bagi Australia," ujarnya.
Kapolri: Informasi Haris Azhar Tidak A1, Mungkin F6 atau D5


Percaya Buwas, Ketua DPR Usul Anggaran BNN Ditambah
Jika Australia menghentikan ekspor sapi ke Indonesia, dipastikan akan menghadapi tekanan dari dalam negerinya. Indonesia adalah pasar utama untuk sapi Australia.

Ada Jenderal Ikut Freddy Kirim Narkoba, Ini Penjelasan TNI

Pada kesempatan itu, Menteri juga mengingatkan Indonesia selama ini banyak menghalangi imigran gelap dari negara lain yang akan ke Australia. Jika Canberra berulah, Jakarta dipastikan akan melepas imigran yang akan ke Australia itu.


"Yang kini ada di Indonesia saja ada lebih 10.000 orang," katanya. Jika mereka dilepas dan dibiarkan menuju Australia, dipastikan akan seperti tsunami manusia.



Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya