Sumber :
- VIVA.co.id/Tudji Martudji
VIVA.co.id -
Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama yang akan digelar di Jombang, Jawa Timur pada 1-5 Agustus 2015. Rangkaian kegiatan menuju muktamar ditandai dengan
Launching
Sukses Muktamar ke-33 NU di Parkir Utara PWNU Jatim, Sabtu malam, 14 Maret 2015.
Launching
muktamar yang bertepatan dengan hari jadi NU ke 89 ini menandai, bahwa selama lima bulan ke depan akan banyak agenda NU menuju suksesnya pelaksanaan muktamar.
Launching
Launching
ditandai dengan pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono. Dengan lakon Nurkala Kalidasa, yang menggambarkan perjuangan tokoh Nurkala Kalidasa dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Dalam kisah itu, Prabu Kresna meminta Prabu Yudhistira mewujudkan perdamaian dunia dengan cara menemui betara guru di khayangan. Prabu Yudhistira menyetujui dan menjelma menjadi raksasa bernama Nurkala Kalidasa.
Dia kemudian menemui Betara Guru setelah mengalahkan para dewa di khayangan. Akhirnya, betara guru mengeluarkan titah dan memberi mandat kepada Nurkala Kalidasa untuk mewujudkan perdamaian dunia.
"Setidaknya lakon tersebut sejalan dengan keinginan NU dalam menegaskan Islam Nusantara dalam upaya menjaga perdamaian dunia," urai Ki Enthus.
Sementara itu, Ketua Panitia Daerah Muktamarke-33, Saifullah Yusuf, menyebut pelaksanaan dilaksanakan di lima tempat, yakni Alon-alon Jombang, Ponpes Bahrul Ulum di Tambak Beras, Ponpes Darul Ulum di Peterongan, Ponpes Mamba'ul Ma'arif di Denanyar, dan Ponpes Tebu Ireng.
"Selain dihadiri 4 ribu muktamirin, akan ada 50 ribuan penggembira yang ikut meramaikan muktamar. Semua akomodasi sudah siap, Pemprov Jatim, TNI dan Polri juga siap mendukung dan mengamankan muktamar," kata Saifullah.
Launching
semalam ditutup dengan sambutan Ketua Umum PBNU, Said Agil Siradj. Dalam sejumlah wejangannya, salah satu yang dikatakan soal terwujudnya Islam Nusantara di tengah gempuran berbagai tantangan dunia, dengan tetap mempertahankan peradaban religius untuk Indonesia dan dunia.
"Selama Teologi Islam senergi dengan budaya lokal, Islam tidak akan luntur. Mari kita alihkan kiblat peradaban dunia bukan dari Timur Tengah, tetapi dari Indonesia,
wa bil
khusus Nahdlatul Ulama," tegasnya. (ase)
Baca juga:
Halaman Selanjutnya
ditandai dengan pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono. Dengan lakon Nurkala Kalidasa, yang menggambarkan perjuangan tokoh Nurkala Kalidasa dalam mewujudkan perdamaian dunia.