Sumber :
VIVA.co.id
- 16 warga negara Indonesia (WNI) yang diduga akan bergabung ke ISIS ditemukan di perbatasan Turki hendak menyeberang ke Suriah. Meski sudah ditemukan, mereka sudah menolak untuk dideportasi.
Pakar Hukum Tata Negara, Jimly Asshiddiqie, mengatakan, menyikapi persoalan ini, pemerintah diminta untuk tegas dalam mengambil sikap. Hal ini dikhawatirkan, kejadian ini akan berkelanjutan.
"Itu harus dipastikan dulu, kalau memang dia ikut (ISIS), sehingga menjadi hilang kesetiaannya pada NKRI, sudah jadi alasan untuk mencabut paspor dan kewarganegaraannya," katanya
Jimly mengatakan, dalam menangani kasus ini, Indonesia sudah mempunyai undang-undang yang lengkap. Jadi setiap keputusan tinggal berada di tangan pemerintah.
"Kalau ada masalah bawa ke pengadilan, hakim akan menangani perkara yang masuk padanya, meski itu aturannya belum ada. Tetapi, semua WNI kita yang bekerja masuk dinas militer di negara orang lain, itu harus diberhentikan statusnya sebagai WNI," ujarnya. (one)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Jimly mengatakan, dalam menangani kasus ini, Indonesia sudah mempunyai undang-undang yang lengkap. Jadi setiap keputusan tinggal berada di tangan pemerintah.