Sumber :
VIVA.co.id -
Pemerintah Provinsi Jawa Timur punya cara khusus untuk meredam pengaruh kelompok radikal Daulah Islamiyah Irak dan Syam (ISIS) di wilayahnya. Ratusan ustaz gaul, masih muda dan mudah berinteraksi dengan masyarakat, akan diterjunkan ke tengah masyarakat.
"Mereka ustaz masih mudah dan lebih spesifik, yang mampu berkomunikasi di media sosial," ujar Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Selasa 31 Maret 2015.
Baca Juga :
Ribuan Prajurit TNI Gempur Sarang Teroris Poso
Baca Juga :
Panglima TNI: Poso Sarang Kelompok Radikal
Pelaksanaan akan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov Jatim, Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya pada 7 April 2015 di Malang.
Sejumlah tokoh nasional seperti Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Syafi'i Ma'arif, dan kiai sepuh lainnya akan diundang.
Teknisnya, para ustaz muda diterjunkan langsung ke wilayah-wilayah dengan pertimbangan hasil pemetaan. Mereka akan memberi pemahaman kepada masyarakat agar tidak terjebak dalam paham ISIS dan paham radikal lainnya.
"Bahwa, jika ingin bergabung dengan ISIS lebih banyak menyesalnya. Terbukti, ada banyak orang yang kembali ke tanah air karena tidak sesuai dengan yang diharapkan," ujar Soekarwo.
Siapa saja dan berapa banyak jumlah ustaz muda yang akan diterjunkan, kata Soekarwo, masih dilakukan pembahasan. (ren)
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sejumlah tokoh nasional seperti Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Syafi'i Ma'arif, dan kiai sepuh lainnya akan diundang.