BNPT: ISIS Negara Minus Pengakuan Internasional

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Komisioner Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Ansyaad Mbai, mengatakan, jaringan organisasi Negara Islam di Iraq dan Syiria (ISIS) sebenarnya nama lain dari organisasi teroris yang telah lama ada.


Dijelaskannya, baru ketika organisasi tersebut diproklamasikan, semuanya berbondong-bondong untuk bergabung. Dipercaya, dari sisi ideologi, mereka mempunya
mindset
yang sama, namun ISIS dianggap lebih unggul.


"ISIS itu sudah negara, tapi minus pengakuan internasional. Sebenarnya lebih unggul dari militer Irak," kata Ansyaad di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 31 Maret 2015.


Sedangkan di Indonesia, Ansyad mengatakan, keberadaan paham dan gerakan radikalisme sebenarnya sudah lama. Bahkan, sudah dari 60 tahun lalu gerakan radikalisme itu ada. Secara geneologi, paham radikalisme di Indonesia sudah ada sejak tahun 1949.


"Selama ini mereka di sini susah jihad. Di sana mereka menemukan impian itu. Alasan ekonomi mungkin ada, tapi yang paling utama karena mindset itu sendiri," ujarnya.


Oleh karena itu, Ansyaad berharap pemerintah segera menerbitkan peraturan pengganti undang-undang (Perppu) untuk membendung keberadaan ISIS yang kian marak di Indonesia.


"Ya, bikin donk undang-undangnya," paparnya.
Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Anti-Terorisme


Aksi Penusukan di London, 1 Tewas dan 5 Terluka
Diketahui sebelumnya, ada beberapa warga Indonesia yang akan bergabung dengan organisasi Negara Islam tersebut ke Timur Tengah. Tapi, rencana mereka berhasil digagalkan oleh pemerintah Turki. Sekarang belasan WNI itu sedang menjalani pembinaan di Bambu Apus, Jakarta Timur. (one)![vivamore="
Baca Juga
Jokowi Serukan Kekuatan Islam Perangi Terorisme
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya