- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin memastikan, ongkos ibadah haji tahun ini turun menjadi 2.717 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp33,9 juta per jemaah. Meski biaya turun, ia berjanji pelayanan justru akan meningkat.
"Kita bersyukur setelah rapat dan evaluasi bersama BPIH (Badan Penyelenggara Ibadah Haji) selama berbulan-bulan, turun signifikan. Sebelumnya, selalu di atas 3.000 dolar Amerika Serikat. Penurunan itu tidak berdampak pada penurunan kualitas pelayanan haji, bahkan pelayanan meningkat," ujarnya di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu, 22 April 2015.
Ia menjelaskan, peningkatan pelayanan pertama terkait makanan bagi jemaah, yang sebelumnya tidak pernah ada. "Sekarang kita siapkan untuk 15 hari," katanya.
Pemondokan akan disentralisasi. Sebelumnya, tersebar di 12 titik dan untuk tahun ini dimampatkan menjadi enam titik di sekitar Kota Madinah. Jaraknya sekitar satu kilometer dari Masjid Nabawi.
Menag menambahkan, Pemerintah Arab Saudi berjanji memberikan fasilitas pendingin di tenda tenda jemaah haji. Sebab, suhu di Arab Saudi diperkirakan mencapai 40 derajat celcius pada tahun ini.
Selain itu, rute penerbangan menjadi lebih cepat sehingga penggunaan jalur darat dipersingkat. Jemaah langsung ke Madinah, tidak seperti tahun sebelumnya. "Ini sangat mengurangi kelelahan jemaah. Tidak perlu lewat darat terlalu lama. Langsung pulang dari Madinah ke Indonesia."
Penurunan ongkos ibadah haji ini merupakan kesepakatan antara Dewan Perwakilan Rakyat dengan Kementerian Agama. Ongkos haji sebesar 3.219 dolar Amerika Serikat (AS) pada 2014 menjadi 2.719 dolar AS pada 2015. Itu artinya, ongkos haji diturunkan dari Rp38 juta pada 2014 menjadi Rp33,9 juta pada 2015. Besaran penurunan mencapai 502 dolar AS atau Rp6,4 juta.
(mus)
