Sumber :
VIVA.co.id
- Kematian saksi kunci dalam kasus
illegal fishing
di Benjina, perairan Aru, Maluku, Yoseph Sairlela, masih banyak menimbulkan tanda tanya publik.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI). Dalam kematian Yoseph, KNTI menyatakan banyak menemukan kejanggalan.
Ketua umum KNTI, Riza Damanik, mengatakan tewasnya Yoseph diduga sebagai upaya segelintir pihak untuk menutup dan mengaburkan kasus ini.
"Kematian Yoseph, ada dugaan mengaburkan kasus itu, karena kasus Benjina banyak melibatkan sejumlah pihak," ujar Riza, di Kantor KontraS, Jakarta, Minggu 26 April 2015
Riza melanjutkan, dalam kasus Benjina, terungkap karena adanya kasus perbudakan tersebut banyak melibatkan mafia, atau pengusaha bisnis ikan di Maluku.
"Yoseph banyak mengetahui soal dugaan praktik suap antara perusahaan PBR (Pusaka Benjina Resources) ke sejumlah oknum di birokrasi," katanya
Yoseph yang juga anak buah dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti ini tewas dengan luka disekujur tubuh. Diduga Yoseph tewas akibat tindak pidana pembunuhan.
Saat ini, kasus kematian Yoseph sedang ditangani Bareskrim Mabes Polri. Untuk mendalami kasus ini, polisi masih menunggu hasil otopsi dokter RSCM Jakarta. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Saat ini, kasus kematian Yoseph sedang ditangani Bareskrim Mabes Polri. Untuk mendalami kasus ini, polisi masih menunggu hasil otopsi dokter RSCM Jakarta. (asp)