Sumber :
- VIVA.co.id/Zulkarnaini Muchtar
VIVA.co.id
- Mayoritas pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh adalah anak-anak dan perempuan. Diketahui, selain dalam kondisi fisik yang lemah, mayoritas anak-anak itu juga tertinggal dalam pendidikan.
Intan Hayyu, salah seorang relawan Kelasa Inspirasi Tanah Rencong yang ikut terlibat aktif membantu para pengungsi menuturkan, dari temuan mereka ternyata banyak anak-anak itu justru tak mengenal sama sekali angka dan huruf.
Baca Juga :
Kemlu: RI Harus Bangga Bersedia Tampung Imigran
Baca Juga :
Polisi Tangkap Pembawa Kabur Rohingya
Seperti diketahui, Minggu 10 Mei 2015, gelombang ribuan pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh mulai berdatangan ke Indonesia. Sejumlah organisasi lokal turut membantu para pengungsi ini dengan membuka sejumlah posko bantuan.
“Kami dan banyak teman-teman lain dari berbagai organisasi termasuk diluar Aceh Utara dan Lhokseumawe melakukan aksi penggalangan dana dan membuka posko. Kita berharap bantuan dari kita dapat meringankan beban para muslim yang diusir dari Myanmar tersebut,” kata Intan.
Halaman Selanjutnya
“Kami dan banyak teman-teman lain dari berbagai organisasi termasuk diluar Aceh Utara dan Lhokseumawe melakukan aksi penggalangan dana dan membuka posko. Kita berharap bantuan dari kita dapat meringankan beban para muslim yang diusir dari Myanmar tersebut,” kata Intan.