Sumber :
- VIVA.co.id/Zumrotul Abidin
VIVA.co.id
- Aksi inspiratif tukang becak Abdul Syukur alias Mbah Dul (65 tahun), penambal jalan di Surabaya kian progresif. Setelah namanya moncer gara-gara perjuangannya menambal sejumlah jalan protokol di Surabaya selama 10 tahun, kini dia memperjuangkan nasib teman seprofesinya untuk mendapat bantuan dari pemerintah kota Surabaya.
Senin kemarin, 18 Mei, Mbah Dul membawa kawannya, Soedarmo, menuju gedung DPRD Kota Surabaya dalam rangka menemui Ketua DPRD untuk menanyakan proses bantuan dari Dinas Sosial setempat yang belum juga cair. Soedarmo adalah tukang becak yang memiliki rumah di Jalan Putro Agung Gg III No. 43D yang terbakar sejak empat bulan lalu. Kini, dia harus tidur menumpang di rumah tetangganya atau di atas becak.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Senin kemarin, 18 Mei, Mbah Dul membawa kawannya, Soedarmo, menuju gedung DPRD Kota Surabaya dalam rangka menemui Ketua DPRD untuk menanyakan proses bantuan dari Dinas Sosial setempat yang belum juga cair. Soedarmo adalah tukang becak yang memiliki rumah di Jalan Putro Agung Gg III No. 43D yang terbakar sejak empat bulan lalu. Kini, dia harus tidur menumpang di rumah tetangganya atau di atas becak.
Dengan penuh semangat, Mbah Dul mengantar Soedarmo dengan mengayuh becak reotnya menuju kantor DPRD kota Surabaya. "Saya ngantar teman saya ini, rumahnya terbakar," kata Mbah Dul singkat, sambil melangkah menuju kantor dewan bersama temannya.
Merespons hal ini, Ketua DPRD Surabaya, Armuji, langsung mengantarkan Soedarmo dan Mbah Dul ke Dinas Sosial agar segera mendapatkan bantuan yang selama ini sudah dijanjikan pemerintah.
"Mbah Dul ini sekitar 7 bulan lalu juga mengajukan permintaan bantuan dan sudah disetujui, tapi belum dicairkan," ujar Armuji kepada wartawan. Armuji menambahkan, bantuan yang diajukan Mbah Dul Rp10 juta.
Diketahui, Mbah Dul adalah tukang becak yang dengan sukarela menambal lubang-lubang di jalan protokol di Surabaya, seperti Jalan Raya Gembong, Gembong Tebasan, dan Kapasari. Lubang-lubang tersebut rata-rata berdiameter 50 sentimeter dengan kedalaman 2-10 sentimeter. Dengan bermodal palu dan bongkahan aspal bekas, dia menambal lubang usai menarik becak.
Aksi Mbah Dul mendapat reaksi posistif dari pemerintah setelah kisah inspiratifnya diunggah oleh Himan Utomo ke Media Sosial Facebook miliknya. Setelah itu, baik media lokal maupun nasional lantas menulis kisah inspiratif Mbah Dul itu.
Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga mengundang khusus Mbah Dul dan keluarganya ke rumah dinasnya untuk berbincang. Dan yang juga penting, pemerintah setempat melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Surabaya langsung mengaspal beberapa jalan berlubang di jalan-jalan yang ditambal Mbah Dul yakni di Jalan Gembong.
Mbah Dul warga Jalan Tambak Segaran Barat, Gg I/27, Surabaya, sehari-harinya berprofesi sebagai tukang becak yang biasa mangkal di ITC Mall Surabaya. Kini, aksi Mbah Dul banyak menginspirasi warga Surabaya. Bahkan, muncul gerakan di twitter dengan tagar #InspirasiMbahDul. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dengan penuh semangat, Mbah Dul mengantar Soedarmo dengan mengayuh becak reotnya menuju kantor DPRD kota Surabaya. "Saya ngantar teman saya ini, rumahnya terbakar," kata Mbah Dul singkat, sambil melangkah menuju kantor dewan bersama temannya.
