Eks Kantor Polisi Legendaris Hoegeng Dijadikan Museum Hidup

Bekas Kantor Polisi Legendaris Hoegeng Dijadikan Museum Hidup
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Zumrotul Abidin

VIVA.co.id – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berencana merehabilitasi Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya untuk dijadikan museum hidup (organik).

Ide itu muncul setelah Risma melihat bangunan yang ditempati Polrestabes banyak menyimpan rekam jejak sejarah Kota Surabaya. Setelah direhab, Museum akan diikutkan lomba urban heritage Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Gedung ini sangat tua, banyak menyimpan sejarah Kota Surabaya. Kami ingin rehab lagi gedung ini. Mungkin bisa menjadi museum aktif, yaitu museum yang juga masih difungsikan untuk aktivitas,” ujar Risma di Markas Polrestabes Surabaya, Selasa, 19 Mei 2015.

Risma sempat berkeliling sudut-sudut bangunan di zaman Belanda itu bersama Kepala Polrestabes Surabaya, Komisaris Besar Polisi Yan Fitri Halimansyah.

Kampung Perang 10 November Bakal Dibuat Destinasi Wisata

Dia juga masuk ruangan yang dulu tempat berkantor polisi legendaris Jenderal Hoegeng Imam Santoso. Pada tahun 1950-an, Jenderal Hoegeng bertugas di Surabaya. Kondisi bangunan masih tampak utuh. Hanya beberapa plafon yang dicat karena bocor.

Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso adalah Kepala Polri yang menjabat pada tahun 1968 sampai 1971. Dia dikenal sebagai polisi jujur, tegas, dan berdedikasi tinggi, dan dijadikan teladan bagi seluruh anggota Korps Bhayangkara.

Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, memiliki anekdot: hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia. Mereka adalah patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng.

Hoegeng dikenal juga karena komitmennya memperbaiki citra polisi sebagai aparat penegak hukum. Dia ingin menegakkan kembali citra polisi di masyarakat Indonesia sehingga masyarakat bersimpati.

Menang penghargaan

Risma percaya diri museum organik Markas Polrestabes Surabaya itu bakal memenangi penghargaan dalam lomba urban heritage PBB. Dia mencontohkan Taman Bungkul di Surabaya yang didaulat sebagai taman terbaik di Asia Tenggara karena ada makam yang masih dalam kondisi rapi.

Gedung Markas Polrestabes Surabaya itu memang berasal dari peninggalan sejarah. Bahkan, di gedung itu ada sebuah terowongan bawah tanah yang menuju ke penjara Kalisosok.

Namun terowongan sudah ditutup dan tidak difungsikan. Penjara bawah tanah juga masih utuh di dalam gedung itu.

“Saya yakin ini bisa dijadikan museum aktif. Ini akan kita lakukan penelitian terlebih dahulu. Saya akan konsultasi dengan tim cagar budaya. Sebab, warna itu bisa jadi masalah bagi nilai cagar budaya,” katanya.

Sebelumnya, Risma juga sudah membuat Museum Surabaya di gedung SIOLA, Jalan Tunjungan. Di Museum itu banyak pelajaran sejarah terkait pemeritahan Surabaya dari masa ke masa.

Di sela berkeliling di gedung Polrestabes itu, Risma tertarik melihat lonceng besar peninggalan Belanda yang ada di pos pintu gerbang Polrestabes. “Ini (lonceng kuno) kalau boleh saya bawa ke museum untuk dirawat,” kata Risma. (ase)

Sepuluh Museum di Jawa Timur Diboyong ke Surabaya
Angkutan Serba Guna (Angguna) dipamerkan di Museum Surabaya

Surabaya Kota Penuh Sejarah

Surabaya punya peran penting kemerdekaan. Banyak tempat bersejarah.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2015