Sumber :
VIVA.co.id
- Kemarahan warga atas pembunuhan sadis yang dilakukan Agus terhadap Angeline berujung kekisruhan. Puluhan warga tiba-tiba saja nekat mengahadang laju kendaraan polisi yang akan membawa Agus, tersangka pembunuh, dari lokasi perkara di Jalan Sedap Malam, Denpasar, ke markas Polres Kota Denpasar.
"Buka kacanya Pak, buka!" teriak warga yang menghadang
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Buka kacanya Pak, buka!" teriak warga yang menghadang
Penghadangan itu terjadi beberapa saat usia polisi menggelar pra rekonstruksi kasus kematian Angeline di rumah ibu angkat korban, Kamis 11 Juni 2015.
"Kamu pembunuh kejam. Hukum tembak saja Pak," teriak warga sambil berusaha memukul Agus yang berada di dalam mobil polisi.
Aksi spontanitas warga itu nyaris saja berujung pada pengrusakan mobil mobil. Beruntung Kapolresta Denpasar, Kombes Anak Agung Made Sudana turun tangan menenangkan massa.
"Tenang Pak, buka jalan, biar kami yang memeriksa," kata Agung.
Warga pun akhirnya mau membuka blokade jalan yang dibuat secara mendadak untuk mengadang laju mobil.
Agus dibawa ke lokasi pembunuhan untuk menjalani pra rekonstruksi. Pra rekonstruksi itu digelar polisi untuk mencocokan pengakuan tersangka dengan kejadian yang sebenarnya.
Agus ditetapkan sebagai tersangka beberapa jam setelah polisi menemukan jasad Angeline, Rabu 10 Juni 2015.
Dalam pemeriksaan penyidik, Agus mengaku terpaksa membunuh korban karena ia takut tindak kekerasan seksual yang dilancarkannya kepada korban diketahui orang lain dan juga orang tua korban.
Agus memendam tubuh Angeline sejak tiga pekan lalu atau saat pertama kali gadis manis itu dinyatakan hilang misterius oleh keluarganya. (ren)
Halaman Selanjutnya
Penghadangan itu terjadi beberapa saat usia polisi menggelar pra rekonstruksi kasus kematian Angeline di rumah ibu angkat korban, Kamis 11 Juni 2015.
