Sumber :
- ANTARA/ Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
- Kementerian Agama menyatakan 77.224 orang ikut dalam seleksi ujian masuk di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Pendaftar tersebar di 55 PTKIN.
“Jumlah pendaftar tahun 2015 naik sekitar 10 persen dibandingkan tahun 2014,” kata Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
“Jumlah pendaftar tahun 2015 naik sekitar 10 persen dibandingkan tahun 2014,” kata Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin.
Meningkatnya animo masyarakat terhadap PTKIN menunjukkan kampus Islam negeri tak lagi dipandang sebelah mata. Sebab, posisi PTKIN di Indonesia, kata Kamaruddin, sangat strategis dalam mengembangkan demokrasi, toleransi, alat pemersatu dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Peran PTKI sangat urgent dalam mewujudkan Islam moderat di Indonesia dan tentunya akan berkontribusi positif bagi pertumbuhan demokrasi dunia,” papar Kamaruddin.
Mengutip dalam laman Kementerian Agama, Jumat 19 Juni 2015, ujian masuk PTKIN dijadwalkan akan berlangsung pada 23-24 Juni mendatang. Saat ini jumlah kampus Islam negeri dan swasta berjumlah 684 lembaga.
Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN) merupakan salah satu cara untuk bisa lolos ke PTKIN. Penerimaan calon mahasiswa PTKIN juga bisa melalui Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang dilkasanakan bersama Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi. Ada juga ujian masuk secara mandiri yang dilaksanakan oleh masing masing PTKIN.
Bukan saja menjaring mahasiswa baru, namun UM PTKIN, kata Direktur Pendidikan Tinggi Islam Amsal Bachtiar, juga akan menjadi pengikat bagi pimpinan PTKIN dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Juga bagi Kementerian Agama, data seleksi mahasiswa baru ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam menentukan kebijakan lebih lanjut untuk penguatan kelembagaan PTKIN,” ucap Amsal.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Meningkatnya animo masyarakat terhadap PTKIN menunjukkan kampus Islam negeri tak lagi dipandang sebelah mata. Sebab, posisi PTKIN di Indonesia, kata Kamaruddin, sangat strategis dalam mengembangkan demokrasi, toleransi, alat pemersatu dalam menjaga keutuhan NKRI.
