Cerita Hidup Anggota Paskhas Korban Tragedi Hercules

Pemulangan jenazah korban pesawat Hercules C-130
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Septianda Perdana
VIVA.co.id
- Kasiem, ibu dari Pratu Warsiyanto, anggota Paskhas Lanud Pekanbaru yang menjadi salah satu korban tewas jatuhnya pesawat Hercules di Medan, Sumatera Utara, tak kuasa membendung kesedihan.


Anak pertama yang diharapkan mampu meringankan beban orangtua karena masih membiayai kuliah adiknya, harus pulang terlebih dahulu ke Sang Khalik.


"Sekarang saya harus mencari uang sendiri untuk membiayai kuliah adiknya, Warsiyanto," kata Kasiem, sembari menggendong cucunya, anak dari Pratu Warsiyanto di Rumah Duka Puton, Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta,, Rabu 1 Juli 2015.


Kirana (16 bulan), kini harus menjadi anak yatim karena ditinggal ayahnya yang sempat pulang enam bulan yang lalu.


"Kini cucu saya setiap hari Senin sampai Jumat tinggal bersama ibunya Syamsih Nurwijayanti (27) dan hari Sabtu-Minggu bersama saya," katanya.

Pesawat T-50 Golden Eagle Jatuh, DPR Minta Investigasi

KasiemĀ  mengatakan, Kirana senang diajak jalan-jalan menggunakan sepeda pada hari Sabtu dan Minggu. Sebab, setiap hari Kirana ikut di rumah Sangkeh, Srigading, Sanden, Bantul.
TNI AU: Pesawat T-50i Laik Terbang


TNI AU: Awak Pesawat T-50 Tewas
"Anaknya itu senang kalau diajak jalan-jalan," kata Kasiem.

Pesawat Hercules C-130 dengan nomor A-1310 jatuh di Medan. Pesawat itu jatuh setelah dua menit lepas landas dari Lanud Soewondo. Akibat kecelakaan ini, 122 orang penumpang pesawat meninggal dunia.

Pesawat yang hendak menuju Lanud Tanjung Pinang itu jatuh menimpa bangunan dan mobil warga. Saat ini, tujuh orang warga di darat yang diduga menjadi korban jatuhnya pesawat ini, masih dicari oleh petugas.
(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya