BPPTKG Yogyakarta Larang Pendaki Upacara di Puncak Merapi

Wisata Gunung Merapi
Sumber :
  • ANTARA/ Teresia May

VIVA.co.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melarang pendaki merayakan HUT Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus di Puncak Gunung Merapi. Pasalnya, puncak Merapi kini tak lagi memiliki lahan yang luas untuk menggelar upacara.

Puluhan Juta Meter Kubik Material Merapi Ancam Warga Yogya

"Kita melarang pendaki merayakan HUT RI pada tanggal 17 Agustus 2015 mendatang di puncak Merapi," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, I Gusti Made Agung Nandaka di Yogyakarta, Kamis, 6 Agustus 2015.

BPPTKG juga memperingatkan pendaki untuk tetap berhati-hati, lantaran material vulkanik sisa erupsi masih belum stabil. Apalagi, embusan asap sulfatara juga membahayakan pendaki.

BMKG: Banjir dari Lereng Merapi Masih Ancam Yogya

"Material vulkanik sisa erupsi 2010 masih banyak di puncak. Gunung itu sudah terbuka kawahnya dan berbahaya bagi yang mendekat," ujanya menambahkan.

Data BPPTKG yang dilakukan pada April 2015 menunjukkan, terdapat 44 juta meter kubik material sisa erupsi. Material itu tersebar di sekeliling gunung yang terletak di antara Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah ini.

Banjir dari Lereng Merapi Terjang Rumah di Bantul

Meski demikian, pendakian di gunung setinggi 2.968 meter di atas permukaan laut pada tahun 2006 itu tetap diperbolehkan. Namun, BPPTKG mengimbau pendakian hanya bisa dilakukan sampai pos Pasar Bubrah yang berjarak sekitar 1 kilometer dari puncak Merapi. Di pos terakhir itu, BPPTKG merekomendasikan pendaki yang berencana menggelar upacara bendera 17 Agustus nanti.

"Justru di Pasar Bubrah ada lokasi luas untuk menggelar upacara," ucapnya.

Saat ini BPPTKG sudah memasang tanda-tanda pendakian atau tanda petunjuk. Rambu peringatan dan petunjuk itu berada di beberapa pos pendakian Gunung Merapi, termasuk di pos Pasar Bubrah. Adapun jalur pendakian menurut rekomendasi BPPTKG yakni melalui jalur pendakian Selo di Boyolali, Jawa Tengah.

Demi mengantasipasi kecerobohan pendaki, BPPTKG bekerjasama dengan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) bakal memantau aktivitas pendakian. 15 kamera jarak jauh disiapkan guna memantau aktivitas Merapi, termasuk tiga kamera yang dipasang di puncak gunung tersebut.

"Pemantauan itu secara real time bisa dilihat di ruang kontrol pos pemantauan. CCTV untuk pengamatan aktivitas Merapi yang bisa difungsikan untuk memantau pendakian juga. 15 kamera CCTV ini 12 di antaranya dipasang di hulu sungai di kaki Merapi dan 3 lainnya di wilayah puncak."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya