Pilot Trigana Air Dimakamkan, Keluarga Berduka

Evakuasi korban jatuhnya pesawat Trigana Air di Papua
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id
Demo Tutup Freeport Ditengarai Ditunggangi Penguasa Papua
- Pemakaman jenazah Pilot Trigana Air Kapten Hasanudin diiringi kesedihan yang mendalam keluarga dan kerabat. 

AJI Protes Kapolda Sebut Jurnalis Papua Terlibat Propaganda
Jenazah yang tiba di rumah duka di Kampung Bitung Kabupaten Tangerang pada Sabtu 22 Agustus 2015 sekira pukul 21.00 WIB itu langsung disalatkan dan dimakamkan.

Eks Tapol Papua: Dana Otonomi Khusus Diraih dengan Darah
Pantauan VIVA.co.id, prosesi pemakaman pilot yang dikenal baik tersebut dirundungi duka mendalam, terlihat sang isteri tidak bisa menahan kesedihan dan beberapa kali nyaris pingsan.

Baca Juga: 

Dari sekian banyak kerabat dan anggota keluarganya, terlihat Ardi anak Kedua Kapten Hasanudin yang tidak larut dalam kesedihan histeris. 

"Kalau dibilang sedih ya sedih, kehilangan sosok seorang ayah, terakhir saya ketemu Bapak pada Kamis (13 Agustus) lalu dan saya yang antar Bapak ke Bandara untuk menuju ke Sentani," ujar Ardi.

Menurutnya ayahnya adalah sosok yang baik, tegas, dan pekerja keras. Kapten Hasanudin ialah panutan bagi keluarga.

"Bapak orang pekerja keras dan orang tidak pernah mengeluh kalau mendapat jadwal terbang kapan pun," ungkapnya.

Tak lupa ia pun berterima kasih kepada seluruh tim evakuasi dari Basarnas, TNI dan Polri yang tidak kenal lelah mencari para korban pesawat Trigana Air.

"Saya mewakili keluarga meminta maaf jika ada kesalahan almarhum. Saya juga berterima kasih untuk Tim dari Basarnas, TNI, masyarakat yang sudah membantu mengevakuasi para korban," kata Ardi.

Pesawat Trigana Air diketahui terjatuh di kawasan Pegunungan Papua pada Minggu 16 Agustus 2015. Sebanyak 49 penumpang dan lima kru tewas dan telah dievakuasi.

Saat ini, sebagian penumpang sudah berhasil diidentifikasi dan dikembalikan ke keluarganya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya