Bertemu Presiden Mesir, Jokowi Harus Ingatkan soal HAM

Harapan Warga Palestina Bisa Menyeberang ke Mesir
Sumber :
  • REUTERS/Mohammed Salem

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo diminta mengingatkan perihal pelanggaran Hak Asasi Manusia dan demokrasi di Mesir. Usulan ini berkaitan dengan rencana kedatangan Al Sisi ke Indonesia.

Undang-undang Baru Larang Polisi Mesir Bicara pada Media

"Masalah HAM dan kemanusiaan di Mesir perlu dipertimbangkan oleh pemerintah. Apalagi kebijakan keamanan dalam negeri Mesir telah dianggap melanggar HAM dan demokrasi," kata Anggota Komisi I DPR, Ahmad Zainuddin dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 3 September 2015.

Menurut Zainuddin, Indonesia perlu mendorong agar mengedepankan aspek kemanusiaan dan HAM dalam kebijakan keamanan dalam negerinya. Sebab, sejak menjadi Presiden Mesir, kebijakan keamanan dalam negeri Al Sisi selalu menjadi sorotan dunia karena banyak melanggar HAM dan demokrasi.

Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai

Baca Juga:

"Mesir menjadi salah satu rezim paling tidak demokratis di kawasan saat ini," katanya.

Tak cuma itu, Zainuddin juga berharap agar Jokowi juga ikut menyuarakan upaya kemanusiaan terkait masalah Palestina ke Al Sisi. Salah satunya, mendorong agar Mesir senantiasa membuka Pintu Rafah di perbatasan Mesir-Palestina

"Pemerintah kita harus memaksimalkan ini untuk menyuarakan aspirasi strategis terkait masalah Palestina. Misalnya, buka Pintu Rafah sepanjang tahun," ujar anggota pengawas intelijen Komisi I DPR ini menambahkan.

Bom Beruntun Meledak di Mesir, 7 Tewas

Zainuddin mengapresiasi kebijakan yang membuka Pintu Rafah bagi warga Palestina di Gaza pada 17 Agustus 2015 lalu yang hanya berlaku selama 15 hari untuk tahun ini. Namun Zainuddin berharap, Presiden Jokowi dapat mendorong Al Sisi agar membuka Pintu Rafah sepanjang tahun.

Baca Juga:

Bagi rakyat Palestina di Gaza, Pintu Rafah menjadi nadi kehidupan mereka. Jika Mesir ingin tidak ada lalu lintas ilegal melalui terowongan, maka menurut Zainuddin, kuncinya adalah membuka blokade melalui pembukaan Pintu Rafah sepanjang tahun.

"Jangan lagi ditutup. Ini sesuai komitmen Presiden Jokowi sendiri yang selalu diucapkan dalam pidato untuk mendukung kemanusiaan dan kemerdekaan Palestina," ujar politisi PKS ini.

Sebagai negara besar dengan kekuatan militer terkuat di Afrika Utara dan Timur Tengah, Mesir diharapkan bisa memainkan peran lebih besar dan strategis bagi kemaslahatan dunia Islam dan kawasan.

"Presiden Jokowi sebaiknya melakukan pendekatan tersebut. Pendekatan ini menunjukkan kontribusi Indonesia dalam mendukung ketertiban dunia di kawasan lain, sesuai amanat Pembukaan UUD 1945," katanya menambahkan.

Al Sisi direncanakan melakukan lawatan kenegaraan ke beberapa negara di Asia pada tanggal 31 Agustus hingga 5 September 2015. Negara yang dikunjungi antara lain Singapura, India, China, dan Indonesia. Namun belum diketahui tanggal pasti kunjungannya ke Indonesia. Yang pasti, Al Sisi telah tiba di Singapura pada Minggu, 30 Agustus 2015.

Bila jadi berkunjung ke Indonesia, Al Sisi merupakan kunjungan Kepala Negara Mesir pertama dalam lebih dari 30 tahun sejak lawatan Presiden Hosni Mubarak ke Jakarta pada 9-11 April 1983 silam. Mesir merupakan salah satu negara yang pertama mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya