Panglima TNI: Perlu Persiapan Ambil FIR dari Singapura

Seribu Pasukan TNI Bantu Pemadaman Kebakaran Hutan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Flight Information Region (FIR) di wilayah langit Natuna sudah lebih dari 60 tahun berada dalam genggaman Singapura. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, pengambilalihan FIR bukan sesuatu yang sulit. Dia mengatakan, FIR hanya sebatas kewenangan dan navigasi pesawat. Meski demikian, untuk mengambil alih FIR diperlukan persiapan.

HNW: Kondisi Darurat Mencabik-cabik Kedaulatan Kita

"Itu (FIR) hanya operasi navigasi dan keselamatan penerbangan jadi diminta kapan pun bisa, tapi harus dipersiapkan dulu. Mempersiapkan semuanya itu dua atau tiga tahun ke depan," kata Gatot di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 10 Septermber 2015.

Sementara, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma Dwi Badarmanto mengatakan, pengambilalihan FIR merupakan urusan politik pemerintah.

Ketua MPR: Jangan Jadi Bangsa Pemalas

"Itu (FIR) domainnya pemerintah, ada Kemenhub. Masalahnya politik dan diplomasi karena ada Malaysia, Singapura dan Indonesia. Kalau bicara FIR jangan bicara kedaulatan. Itu kenyamanan penerbangan," ujar Dwi di lokasi yang sama.

Dwi yakin, Indonesia sebenarnya memiliki teknologi dan SDM yang mumpuni untuk mengambilalih FIR dari Singapura. Meski begitu, ia menyerahkan sepenuhnya pada kekuatan politik pemerintah terhadap Internasional Civil Aviation Organisation (ICAO) dan Singapura.

Temu Pakar MPR dan Kesbangpol DKI Jakarta

"Kita mampu kok, UU nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan setelah 15 tahun itu bisa diambil alih. Jangan diplomasi, tak perlu meja runding kan ada wadahnya, ICAO."

(mus)

Upacara Penutupan Pendidikan Bela Negara

Sejarawan: Bela Negara Lebih Baik Mengarah ke Pembangunan

Penjajahan zaman sekarang tidak dalam bentuk fisik.

img_title
VIVA.co.id
1 November 2015