Indonesia Diminta Usulkan Pembagian Waktu Melempar Jumrah
- REUTERS/Ahmad Masood
VIVA.co.id - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid menilai Indonesia harus mengambil peran lebih kuat mengenai persoalan haji pasca tragedi Mina. Ini karena Indonesia merupakan salah satu negara yang mengirim jemaah terbanyak.
"Indonesia punya pengalaman pada saat di Mina, keselamatan warganya walaupun ada 3 jemaah yang kena musibah," kata Hidayat saat berbincang dengan tvOne, Jumat, 25 September 2015.
Hidayat menegaskan, kebijakan pengaturan waktu lempar jumrah yang ditempuh pemerintah Indonesia relatif menjaga dan menghadirkan keamanan warga Indonesia. Menurutnya, apabila Indonesia memperjuangkan usulan itu untuk jadi solusi pembagian waktu melempar jumroh di masing-masing negara akan bagus.
"Orientasi bukan sekadar afdhal, tapi afdhal kita menyelamatkan jemaah haji lain agar tidak terkena musibah, menyelamatkan ratusan, ribuan jemaah haji. Itu bisa ditempuh sangat mungkin disepakati," ujar dia.
Dengan demikian, lanjut Hidayat, para jemaah haji tidak hanya mengejar waktu afdhal yaitu setelah terbit matahari pada 10 Dzulhijjah. "Maka akan terjadi penguraian penumpukan jemaah haji," tuturnya.
Tragedi Mina menyebabkan 717 jemaah meninggal dunia, tiga di antaranya dari Indonesia. Sementara lebih dari 850 orang terluka. Ini bukan kejadian pertama.