Kronologi Tewasnya Dua Mahasiswa UIN Sunan Ampel

Polisi melakukan olah TKP atas tewasnya dua mahasiswa UIN Sunan Ampel
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dyah Pitaloka
VIVA.co.id
Balita Ini Sudah Mendaki Sejak Usia 1 Tahun
- Kepolisian resor Kota Malang melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mencari petunjuk tewasnya dua mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampelsaat  saat menjalani diklat penjaringan Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Sunan di Wana Wisata Sumuran RPH Rejosari, Kabupaten Malang, Minggu 18 Oktober 2015.

Warga Rusia Hilang di Gunung Agung Pas Nyepi

Kegiatan ini diikuti tiga anggota panitia dari mahasiswa, yakni Pramudya Nugraha Putra, Ketua Umum Mapalsa, serta dua panitia Ramli dan Hidayat.
Mengintip Perjalan Tim Ekspedisi RI ke Aconcagua


Dari olah TKP diketahui dua korban mengikuti kegiatan sejak diklat dimulai pada Rabu 14 Oktober 2015 pukul 05.30 dan disudahi pukul 11.00. Saat itu 19 peserta hanya menjalani pembekalan materi. Pada Kamis, 19 peserta mendaki ke Lembah Kera kemudian berlanjut ke kaki Gunung Slamet hingga kembali ke Tenda Utama.


Lalu pada Hari Jumat, agenda peserta dilakukan dengan menaiki Gunung Slamet pada pukul 07.00 dan melakukan upacara kemudian turun pukul 09.00 ke Lembah Kera dan membuat tenda dari dedaunan atau Bivak alam. Sekitar pukul 12.00 ketika perjalanan turun, korban Lutfi sempat terjatuh.


Selanjutnya pada pukul 16.00 peserta ada di Lembah Setan dan melakukan kegiatan pertolongan pertama gawat darurat. Kemudian di pukul 16.30 terdapat informasi Yudi batuk darah. Namun atas saran salah satu senior, Yudi diminta terus mengikuti kegiatan.


Namun dalam perjalanan turun, Yudi diangkut naik motor. Sekitar pukul 18.00 Yudi tetap tinggal di tenda ketika anggota yang lain makan bersama.


Hari Sabtu, sekitar pukul 08.00 dua korban sudah tidak mengikuti rappelling di tebing Merdeka. Mereka diangkut menggunakan motor ke Lembah Kera. Yudi yang mengeluh capai kemudian dikembalikan ke tenda sekitar pukul 13.00.


Sekitar pukul 16.00 Yudi diketahui tak lagi bernafas. Panitia diduga sempat menyiram air ke tubuh Yudi ketika ditenda utama. Sehingga badan Yudi basah ketika tiba di RS Wava Husada dan dinyatakan meninggal pukul 18.00.


Lutfi juga diantar ke tenda menggunakan motor. Sekitar pukul 16.00 tiba di tenda, diketahui tak sadarkan diri. Lutfi kemudian dibawa ke Puskesmas dan petugas Puskesmas merujuk Lutfi ke RS Wava Husada. Diduga Lutfi meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit yang berjarak sekitar 15 km.


"Kami sudah memeriksa tujuh panitia dan semuanya dipusatkan di Polres Malang,” kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Adam Purbantoro.


Diketahui juga selain dua mahasiswa meninggal, ternyata terdapat seorang mahasiswa lain yang sempat pingsan dan mendapat perawatan di RS Wava Husada, yaitu Nur Fadilah 19 tahun, mahasiswi semester 3 beralamat di Jalan Baraya Jya 7/41 Surabaya.


Nur Fadilah sempat menjalani rawat inap sejak Sabtu petang 17 Oktober 2015 meskipun saat ini sudah dipulangkan dalam kondisi sehat.


Berita Terkait:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya