Korban Tewas Terbakar di Gunung Lawu Jadi Tujuh

Ilustrasi/Proses evakuasi para pendaki gunung
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adib Ahsani

VIVA.co.id - Satu lagi korban tewas bertambah akibat terbakar di Gunung Lawu. Korban adalah Nanang Setya Utama, yang sebelumnya saat dievakuasi masih selamat.

Menikmati Liburan di Situs Candi Lereng Gunung Lawu

Tetapi, luka bakar yang mencapai 80 persen, membuat nyawa Nanang tidak tertolong. Nanang adalah korban ketiga yang dievakuasi oleh tim SAR.

"Nanang saat dievakuasi masih dalam kondisi selamat. Tetapi karena kondisi luka bakar yang dialami, Nanang akhirnya meninggal saat berada di UGD RSUD dr Sayidiman Magetan," kata AKBP Johanson Ronald Simamora, Kapolres Magetan, Senin, 19 Oktober 2015 dini hari.

Hingga pukul 02.00 WIB, jumlah korban yang sudah dievakuasi sebanyak 7 orang, 5 di antaranya sudah meninggal.

Iwan Fals Ikut Acara Tanam Pohon di Gunung Lawu

"Sejauh ini, kita sudah mengetahui identitas korban sebanyak 5 orang, 4 orang belum kita ketahui, karena kondisi tubuh yang terbakar," kata Johanson.

Mulai Minggu, 18 Oktober 2015, sudah sebanyak 100 personel tim pencari yang diterjunkan untuk mengevakuasi korban.

"Malam tadi, kita berangkatkan lagi 15 personel untuk menggantikan mereka yang sudah lelah sejak pagi mengevakuasi korban," lanjut Johanson.

Hingga kini, beberapa pihak terlibat dalam pencarian dan evakuasi korban akibat terjebak kebakaran di Gunung Lawu, di antaranya, Polri, TNI, Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Magetan, Dinas Kesehatan Magetan, Palang Merah Indonesia Magetan, dan belasan relawan dari pecinta alam yang ada di Kabupaten Magetan dan Kabupaten Karanganyar.

Keluarga Korban Gunung Lawu Merasa Dipermainkan Perhutani

()

Evakuasi Hari Ini

Sebanyak 7 pendaki dinyatakan tewas, dan 2 terluka akibat terjebak dalam kebakaran di Gunung Lawu. Namun, Tim SAR dan Perhutani akan melakukan sejumlah tindakan untuk memastikan jumlah korban, jika masih ada yang tertinggal di atas gunung.

"Hari ini, Senin 19 Okrober 2015, Basarnas dan dibantu oleh tim lainnya akan melakukan penyisiran di sepanjang jalur pendakian, khususnya antara pos 3 dan pos 4," kata Johanson lagi.

Langkah itu dilakukan untuk memastikan apakah masih ada korban lain atau tidak. Karena pos Pendakian Cemoro Sewu Magetan sudah ditutup untuk pendakian sejak Jumat, 17 Oktober 2015, lalu.

"Jadi semua pendaki, berangkat dari Pos Pendakian Cemoro Kandang Karanganyar. Kita nanti akan bekerjasama dengan Pos Cemoro Kandang Karanganyar, dengan Polres Karanganyar, untuk mengetahui data pendaki," kata Johanson.

Pos 3 berada pada ketinggian 2.800 dpl, sedangkan pos 4 berada pada ketinggian 3.082 dpl. Tim akan fokus pada jalur pendakian antara pos 3 dan pos 4, seperti lokasi ditemukan para korban. Para korban ditemukan dalam radius sekitar 200 meter, di jalur pendakian antara pos 3 dan pos 4.

"Saya berharap tidak ada korban lagi yang terjebak dalam kebakaran hutan. Namun, untuk memastikan itu, akan kita sisir secara intensif," tambah Johanson.

Sementara itu, Perhutani Lawu akan mencari titik-titik api dan memadamkannya agar tidak ada lagi api yang masih menyala, apalagi di sekitar jalur pendakian. Sejauh ini, belum diketahui penyebab munculnya api yang membakar 9 pendaki.

"Kita masih mencari tahu penyebabnya, apakah dari sisa api unggun pendaki yang masih menyala, atau dari keringnya pepohonan akibat kemarau yang bisa memicu terjadinya api," ujar Johanson.

Menurut Johanson, Perhutani sudah menghimbau kepada pendaki agar tidak sembarangan membuat api unggun. Sebab, sudah ada tempat-tempat tertentu yang dijadikan untuk api unggun.

"Jika ada unsur kesengajaan membuat api unggun di luar tempat yang tertentu itu, akan kita lihat pelanggarannya," lanjut Johanson.

Berikut para korban musibah tersebut yang berhasil dievakuasi:

1.      Eko Nurhadi (Ngawi), korban luka.

2.      Novi Dwi Estiwanti (Ds Beran, Ngawi), korban luka.

3.      Nanang Setya Utama (Ds Beran, Ngawi), korban meninggal.

4.      Marwan (Ds Beran, Ngawi), korban meninggal (ayah Nanang Setya Utama).

5.      Rita Septi Rurika (Ds Gelung, Kecamatan Paron, Ngawi) mahasiswa, korban meninggal.

6.      Joko Prayitno (Jl Asia baru, Kebon Jeruk, Jakarta), korban meninggal.

7.      Mr X (belum diketahui identitasnya).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya