Sumber :
- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana menggelar program Teacher Supercamp guna meningkatkan kapasitas guru dalam memberikan pendidikan antikorupsi.
Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja, mengungkapkan program ini diluncurkan karena melihat fenomena tindak pidana korupsi yang saat ini terjadi. Pencegahan korupsi dinilai akan lebih efektif dengan memberikan pendidikan antikorupsi pada anak-anak usia sekolah oleh para guru.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja, mengungkapkan program ini diluncurkan karena melihat fenomena tindak pidana korupsi yang saat ini terjadi. Pencegahan korupsi dinilai akan lebih efektif dengan memberikan pendidikan antikorupsi pada anak-anak usia sekolah oleh para guru.
Program Teacher Supercamp diharapkan dapat menghasilkan guru yang dapat memberikan pendidikan antikorupsi yang lebih lengkap pada anak didiknya. "Kita harap akan ada karya yang mudah dipahami oleh anak didik," kata Pandu, di kantornya, Senin 2 November 2015.
Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan, menyebut bahwa pelatihan antikorupsi ini merupakan salah satu mandat KPK. Atas hal tersebut, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan sejumlah Kementerian terkait.
"Ada 9 nilai yang ditanamkan lewat kurikulum dan modul, yakni jujur, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, kesederhanaan, mandiri, berani, peduli," kata dia.
Program Teacher Supercamp ini juga mendapat apresiasi positif dari Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Taufik Hanafi. Menurut dia, pemberantasan korupsi merupakan persoalan bersama, tidak hanya KPK saja.
"Saya mengapresiasi KPK karena menggagas teacher supercamp. Ini harus menjadi kebutuhan kita semua untuk memberantas korupsi. Kalau diserahkan ke KPK, semua ga bisa. Ini jadi persoalan bersama. Guru punya kesempatan menyebarluaskan ajaran," kata dia. (one)
Halaman Selanjutnya
Program Teacher Supercamp diharapkan dapat menghasilkan guru yang dapat memberikan pendidikan antikorupsi yang lebih lengkap pada anak didiknya. "Kita harap akan ada karya yang mudah dipahami oleh anak didik," kata Pandu, di kantornya, Senin 2 November 2015.
