Pilkada Serentak 2015

KPK: Semoga Rakyat Memilih Bukan Atas Kehendak Uang

menhut sambangi kpk
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Pemilihan Umum Kepala Daerah dilakukan secara serentak pada hari ini, Rabu 9 Desember 2015. Momentum ini bertepatan dengan peringatan hari antikorupsi lnternasional.

Pelaksana Tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrrachman Ruki menilai hari antikorupsi ini bukan sesuatu yang istimewa. Karena menurutnya, setiap hari adalah hari Antikorupsi.

"Buat saya, tiap hari adalah hari antikorupsi, bukan setahun sekali," kata Ruki, dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Rabu 9 Desember 2015.

Namun, Ruki berharap momentum Pilkada serentak yang bertepatan dengan hari antikorupsi ini dapat membuat Pilkada terlepas dari praktik transaksi uang. Dia berharap para pemilih dapat menggunakan haknya memilih Kepala Daerah berdasarkan kehendaknya sendiri.

"Semoga dalam Pilkada ini Tuhan memberi hikmat pada rakyat Indonesia agar benar-benar memilih sesuai kehendaknya, bukan kehendak uang," ujar Ruki.

Dia lantas menyebut, meskipun pemilihan ini bukan untuk memilih yang terbaik, namun setidaknya dapat mencegah yang buruk untuk dapat berkuasa.

Pendaftaran Calon Perseorangan Pilkada DKI Dibuka Hari Ini

Sebagaimana diketahui, masyarakat Indonesia hari ini kembali menghadapi pesta demokrasi. Setelah sukses melewati Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, kini bangsa ini menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak untuk pertama kali pada Rabu, 9 Desember 2015.

Dalam kondisi normal, pilkada ini akan diikuti oleh sembilan provinsi, 224 kabupaten, dan 36 kota atau 269 daerah, baik itu untuk memilih gubernur atau bupati/wali kota dengan satu calon tunggal di tiga daerah yaitu Kabupaten Blitar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Timor Tengah Utara di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ahok Maju Lewat Parpol, Bagaimana Nasib 1 Juta KTP?

Namun, kabar terakhir dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), sejumlah wilayah misalnya Kalimantan Tengah dimungkinkan untuk ditunda karena ada persoalan hukum.

Anggota Bawaslu, Nasrullah.

Awas, Terima Politik Uang Bisa Terjerat Pidana

Pada pemilu sebelumnya, hanya pemberi yang terkena ancaman pidana.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016