Warga Minang Polisikan Riza Chalid atas Kasus Penghinaan

Riza Chalid
Sumber :
  • VIVA.co.id / Andry Daud
VIVA.co.id - Warga Minangkabau dalam Himpunan Masyarakat Minang Jakarta Raya (HMMJR) melaporkan pengusaha Riza Chalid kepada Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020

Riza Chalid dituduh menghina warga Minangkabau karena pernyataannya yang menyebut Sumatera Barat sebagai Provinsi Dajjal.
Rampingkan Organisasi, Saham Induk Freeport Melonjak

Koordinator HMMJR, Sarman El Hakim, mengatakan bahwa Riza Chalid harus bertanggung jawab atas penyataannya itu, yang terungkap dalam rekaman percakapan antara Setya Novanto (Ketua DPR) dan Maroef Sjamsoeddin (Presiden Direktur PT Freeport Indonesia).
Apa Kabar Divestasi Saham Freeport?

Menurut Sarman, pengertian Dajjal mempunyai makna yang tidak baik, pembohong, dan seorang pendusta. Jadi, pernyataan Riza Chalid sangat menyinggung warga Minang.

"Kami merasa sangat terhina dengan pernyataan Riza. Kami orang Minang taat beragama," kata Sarman kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, pada Kamis, 10 Desember 2015.

Sarman mengingatkan bahwa banyak putra-putri asal Minang yang berkontribusi besar pada bangsa Indonesia, misalnya, Buya Hamka, Agus Salim, Tan Malaka, Imam Bonjol, Sjhrir, dan Muhammad Hatta. Tak patut jika Sumatera Barat, wilayah dengan populasi terbanyak etnis Minang, disebut Provinsi Dajjal.

"Kontribusi pendahulu kami, apakah pantas sebagai orang Minang disebut Dajjal seperti dikatakan Riza Chalid," ujarnnya, menggugat.

Berikut sebagian transkrip rekaman percakapan antara Riza, Maroef, dan Setya Novanto yang menyebutkan Padang atau Sumatera Barat itu sebagai Provinsi Dajjal:

MS: "Pak, masalah lahan di Papua itu juga masalah besar. Masalah hak ulayat itu susah. Pak Riza mau bangun di sana. Berhubungan sama yang punya. Pak Riza sudah bayar. Nanti pamannya datang, kamu bayar ke dia, saya mana. Datang lagi keponakannya. Itu yang bikin perang suku, Pak.”

MR: "Itu mirip di Padang. Sama kalau di Padang.”

MS: "Kepastian hukumnya tidak ada. Ada kebon sawit besar, bagus, cantik, udah jadi, Pak. Tiba-tiba ditutup sama Gubernur, katanya merusak alam. Kasihan, Pak, buat investor. Itu orang enggak jadi, malas menginvestasi".

MR: "Provinsi Dajjal".

(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya