Diguncang Gempa, Pembangunan Jembatan Ikon Kota Ambon Molor

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Sumber :
  • Danar Dono
VIVA.co.id
Menanti Pintu Gerbang Dunia di Kulonprogo
- Pembangunan jembatan yang menghubungkan kota Ambon menuju Bandara Pattimura dipastikan mandek. Padahal, pemerintah menargetkan konstruksi jembatan yang dinamanakan Jembatan Merah Putih (JMP) ini akan tersambung pada malam pergantian tahun, namun gagal terlaksana.

Longsor Terjang Ratusan Rumah di Maluku
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kendala ini disebabkan karena adanya gempa berkekuatan 5,3 skala richter yang mengguncang Kota Ambon pada Rabu 29 Desember 2015 lalu.

Kementerian PUPR Terseret Kasus Suap Damayanti
Gempa tersebut,  telah menyebabkan bergesernya lantai (Deck) jembatan pada pilon satu dan pilon dua, sehingga Pekerjaan penyambungan segmen akhir menjadi tertunda sekitar dua minggu ke depan .

Menurut Basuki, gempa ini juga menyebabkan bergsernya deck jembatan pada bentang tengah sekitar sembilan centimeter. Namun, meskipun pekerjaan mundur, dia menjamin tidak akan berpengaruh pada pendanaan.

"Disamping itu bangunan seperti jembatan dan juga bendungan selalu dilakukan pengecekan ulang oleh Komisi Keamanan Bendungan atau Komisi Keamanan Jembatan guna memastikan tingkat keamanannya," ujar Basuki seperti yang dikutip dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat 1 Januari 2016.

Basuki melanjutkan, pihaknya akan berupaya agar proyek JMP dapat rampung akhir Januari 2016 dan pada pertengahan Februari bisa beroperasi. Pihak kontraktor pun diminta agar tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam menangani proyek ini.

"Artinya, faktor gempa sudah pasti diperhitungkan di dalamnya," katanya.

Dia berharap, saat dioperasikan, dapat dipastikan tingkat keamanan dan kehandalannya terjaga. Bahkan, infrastruktur ini pasca terjadi gempa dilakukan kajian ulang atau diteliti untuk memastikan keamanan bangunan tersebut.

"Kami lebih memilih safety ketimbang harus dipaksakan cepat selesai namun berisiko tinggi," kata dia.

Diketahui, pembangunan jembatan ini bertujuan untuk menunjang pengembangan fungsi kawasan ekonomi di Teluk Ambon sesuai dengan tata ruang Kota Ambon, dimana Poka-Rumah Tiga sebagai kawasan pendidikan dan Durian Patah-Telaga Kodok sebagai kawasan Permukiman. Jembatan ini juga berfungsi menunjang sistem jaringan jalan yang telah ada khususnya pada Jazirah Leihitu.

Selain itu, jembatan ini diharapkan dapat mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari kota Ambon menuju Bandara Pattimura yang berkisar 35 Km dan sebaliknya, sehingga biaya operasi kendaraan dapat berkurang.

Selama ini harus ditempuh selama 60 menit dengan memutari Teluk Ambon. Alternatif lain adalah dengan menggunakan kapal penyeberangan (Ferry) antara Poka dan Galala dengan waktu tempuh sekitar 20 menit, ditambah waktu antri.

Sebagai Informasi, Jembatan Merah Putih ini dimulai pembangunannya sejak tanggal 17 Juli 2011 dan membutuhkan total biaya sebesar Rp772,9 Miliar. Dana tersebut termasuk biaya untuk pembangunan bangunan pelengkap yaitu underpass di Jalan Sudirman sebagai tempat berputar kendaraan yang dari dan menuju ke JMP.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya