Sumber :
- Antara/Jessica Helena Wuysang
VIVA.co.id - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, menegaskan, pihaknya siap memberangkatkan para pengikut eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke daerah transmigrasi.
Baca Juga :
Kasus Gafatar, Polisi Sudah Periksa 50 Saksi
"Saya prinsipnya, kalau mereka mau transmigrasi, oke. Saya sediakan semua lahan," kata Marwan, di Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Januari 2016.
Baca Juga :
4 Isu Penting di Apel Siaga Kodam Jaya
Namun, program transmigrasi yang akan melibatkan eks Gafatar harus mengikuti aturan yang diberlakukan pemerintah. Marwan mengatakan, tidak bisa para pendukung Gafatar menentukan sendiri lokasinya, apalagi hanya menginginkan dari kelompok mereka.
"Tidak ada namanya transmigrasi itu eksklusif kelompok itu tok. Harus berbaur dengan masyarakat," katanya.
Selain itu, eks Gafatar ini harus mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Pancasila sebagai falsafah negara. Itu keputusan yang tidak bisa diganggu gugat lagi.
"Tidak clear (mendukung NKRI dan Pancasila), tidak akan saya berangkatkan," tutur Marwan.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini melanjutkan, para eks Gafatar itu harus dibina terlebih dahulu. Kini, melalui Kementerian Agama dan Kementerian Sosial sudah dilakukan pembinaan.
Marwan baru berani memberangkatkan eks Gafatar, setelah pemahaman mereka terhadap agama dan NKRI tidak melenceng lagi. Dengan begitu, mereka akan siap ditempatkan di mana saja.
"Ideologi harus clear dulu. Pokoknya betul-betul dia harus mencium merah putih, cinta NKRI dan menghormati Pancasila. Harus itu," tegasnya.
Marwan melanjutkan, untuk ketersediaan lokasi transmigrasi masih banyak. Baik itu di Kalimantan, Sulawesi, hingga Sumatera.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, eks Gafatar ini harus mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Pancasila sebagai falsafah negara. Itu keputusan yang tidak bisa diganggu gugat lagi.