ICW Diakui sebagai Think Tank Global

ICW saat menggelar konferensi pers
Sumber :
  • Dianty Windayanti

VIVA.co.id – Indonesia Corruption Watch (ICW) kembali masuk dalam peringkat 30 besar “Global Think Tank”. Perolehan peringkat ini kali kelima sejak tahun 2010. Pada tahun 2015 ini, ICW masuk dalam dua kategori sekaligus yaitu “Top Transparency and Good Governance Think Tank” dan “Think Tank to Watch”.

Koalisi Gemuk di Parlemen Pengaruhi KPK?

"Pada kategori pertama ditempatkan pada peringkat 22 dari 60 organisasi global yang rajin mendorong transparansi dan tata kelola pemerintahan yang baik di tingkat internasional," kata Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo sebagaimana rilis yang diterima VIVA.co.id, Rabu 3 Februari 2016.

Kategori 1 untuk level ASEAN, lembaga swadaya masyarakat ini memperoleh peringkat pertama. Pada kategori kedua, ICW mendapat peringkat 57 dari 100 organisasi global yang mendapat perhatian internasional. Sementara dalam lingkup ASEAN, ICW menempati posisi 2 setelah Malaysia.

Deretan Angka di Balik Musim Fenomenal Bayer Leverkusen, Juara Bundesliga Tanpa Terkalahkan

Indeks Global Go To Think Tank merupakan hasil survei internasional yang dilakukan oleh Think Tank and Civil Society Program di bawah Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat. Program ini meneliti lembaga yang berfokus pada kebijakan publik baik lembaga pemerintah maupun organisasi masyarakat sipil yang terlibat dalam advokasi kebijakan publik.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 1.900 lembaga dan ahli media, akademisi, lembaga donor publik dan privat juga pemerintah negara-negara di dunia. Rilis hasil survei bertujuan meningkatkan profil dan kinerja lembaga-lembaga “think tank”. Juga diharapkan agar masyarakat semakin melek dengan peran lembaga “think tank”.

Pesawat Jatuh di Tangerang Selatan, Satu Orang Tergeletak

Pihak ICW mengapresiasi hasil penilaian yang mereka peroleh.

"Tentunya akan menjadi tantangan bagi ICW untuk semakin bekerja keras untuk terus berkontribusi mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang bebas KKN," kata Adnan. (ren)

Juru bicara Presiden Joko Widodo, Johan Budi SP.

Didesak Publik, Jokowi Akan Evaluasi Rencana Revisi UU KPK

Presiden akan menarik diri dari pembahasan jika itu melemahkan KPK.

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2016