Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Kepolisian sudah mengidentifikasi dua jenazah anggota kelompok Santoso yang tewas dalam kontak senjata di Poso, Sulawesi Tengah, pada Selasa, 9 Februari 2016. Berdasarkan identifikasi kedua anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu, polisi mengembangkan penyelidikan terkait kelompok tersebut.
"Dari situ kita tentukan apakah ini orang-orang lama di sana atau orang baru dari kelompoknya Santoso," kata Kepala Polri, Jenderal Badrodin Haiti, kepada wartawan di kompleks Parlemen di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2016.
Baca Juga :
Detik-detik KKB Komplotan Keni Tipagai Serang Polsek Homeyo Intan Jaya yang Tewaskan Warga Sipil
Badrodin mengatakan aparatnya akan semakin mengintensifkan pengejaran kelompok teroris itu. Perburuan dilakukan setiap hari walau menemui beberapa kesulitan. "Kesulitannya, geografisnya di gunung dan di hutan itu," ujarnya.
Sebelumnya terjadi baku tembak di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, antara kelompok sipil bersenjata dengan personel TNI dan Polri yang tengah bertugas dalam Operasi Tinombala 2016 pada Selasa, 9 Februari 2016, di Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Dalam kontak tembak itu, seorang anggota Brimob Polda Sulteng, Brigadir Wahyu Saputera, tewas tertembak. Sedangkan dua orang dari kelompok sipil bersenjata juga tewas dengan luka tembak.
BNPT Usulkan Repatriasi WNI yang Sempat Gabung ISIS dan Ditahan di Kamp-kamp Suriah
BNPT menyebut telah mengusulkan repatriasi atau pemulangan kembali WNI yang terasosiasi Foreign Terrorist Fighters (FTF) dan bergabung dengan ISIS ke Presiden Jokowi.
VIVA.co.id
16 Mei 2024
Baca Juga :