Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di lengan atas tangan kanan seorang anggota Brimobda Polda Nusa Tenggara Barat di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, berjalan sukses.
Polisi yang disebut bernama Baradha Effendi itu tertembak saat menggerebek teroris jaringan Santoso di Kabupaten Bima, NTB, pada Senin, 15 Februari 2016.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat RSUP Sanglah Denpasar, Kadek Nariyantha, operasi pengangkatan proyektil dilakukan sejak Selasa pagi hingga siang.
Meski anggota Brimobda Polda NTB itu telah tiba di Bali, kemarin, dan operasi baru dilakukan hari ini. Sebabnya, dokter yang bertugas melakukan operasi baru lengkap hari ini.
"Semalam tidak dilakukan operasi karena dokter baru lengkap hari ini," ujar Nariyantha kepada wartawan di Denpasar pada Selasa, 16 Februari 2016.
"Semalam tidak dilakukan operasi karena dokter baru lengkap hari ini," ujar Nariyantha kepada wartawan di Denpasar pada Selasa, 16 Februari 2016.
Hal yang menggembirakan, katanya, operasi pengangkatan proyektil peluru itu berjalan lancar. Tak ada kendala berarti dalam operasi itu. Kondisi polisi itu dilaporkan membaik, tetapi masih mendapatkan perawatan intensif di ruang observasi.
Baca Juga :
Dukung TNI Pakai Istilah OPM, Bamsoet: Urusan HAM Bicarakan Kemudian, Saya Siap Pasang Badan
Ruangan tempat Baradha Effendi dirawat dijaga ketat aparat kepolisian. Penjagaan itu untuk menciptakan suasana aman dan demi kelancaran operasi dan proses pemulihan. (one)
BNPT Usulkan Repatriasi WNI yang Sempat Gabung ISIS dan Ditahan di Kamp-kamp Suriah
BNPT menyebut telah mengusulkan repatriasi atau pemulangan kembali WNI yang terasosiasi Foreign Terrorist Fighters (FTF) dan bergabung dengan ISIS ke Presiden Jokowi.
VIVA.co.id
16 Mei 2024
Baca Juga :