Eksekusi Mati Amrozi Cs

Pengamanan Cilacap Bertambah Ketat

VIVAnews – Polisi meningkatkan pasukan keamanan di kawasan dermaga Wijayapura, Cilacap, Rabu 5 November 2008. Peningkatan ini terjadi sejak ada ancaman pembunuhan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Jusuf Kalla serta sejumlah pejabat negara lainnya melalui situs www.foznawarabbilkakbah.com.

Elon Musk Berencana Investasi di Indonesia, Menteri AHY Pastikan Kesiapan Tanah

Pasukan keamanan di jalur masuk pelabuhan tampak lebih sibuk. Tim yang disiagakan di sana terdiri dari Brimob dan Tentara Nasional Indonesia. Mereka membuat tenda terpal di sisi jalan. Tenda ini mereka gunakan sebagai pendukung pengamanan.

Sejak akhir pekan lalu, mereka memang memeriksa para sipir, keluarga sipir  dan petugas lembaga pemasyarakatan lainnya yang hendak ke menumpang kapal Graha Pengayoman ke Nusakambangan.

Ketemu Khofifah, Angela Tanoesoedibjo: Perindo Dukung Pemimpin Perempuan yang Berkapasitas

Tapi, sejak pagi ini, pemeriksaan nampak lebih ketat. Salah satu sipir Lembaga Pemasyarakatan Kembang Kuning, Nusakambangan, mengatakan baru pertama kalinya sejak ia bekerja di Nusakambangan mengalami pemeriksaan seketat itu. Petugas memeriksa apakah mereka membawa senjata atau alat berbahaya lainnya.

Polisi dan tentara bersenjata bersiaga di luar pintu gerbang pelabuhan. Sebagian lagi tersebar di dalam pelabuhan Wijayapura. Mereka ada yang mengenakan seragam lengkap, tapi juga ada yang hanya mengenakan pakaian orang sipil.

Inovasi Lensa Mata untuk Terapi Myopia

Ketatnya pengamanan tidak hanya terasa di kawasan pelabuhan. Konsentrasi pasukan keamanan bersenjata juga dilakukan di perbatasan wilayah Cilacap, seperti Kecamatan Gandrung Mangut dan Kecamatan Sidareja.

Menurut seorang polisi, perbatasan merupakan daerah strategis untuk antisipasi serangan teror.  Petugas tidak memeriksa semua orang yang hendak ke Cilacap, tapi hanya kendaraan yang dicurigai. Tapi, sejauh ini, petugas belum menemukan aksi yang mengarah ke teroris.

Keamanan di jalur masuk Nusakambangan dilakukan karena Kejaksaan Agung mengumumkan eksekusi terpidana serangan bom Bali I, Amrozi, Ali Ghufron dan Imam Samudra dilakukan dalam waktu dekat ini.

Tiga terpidana divonis hukuman mati karena terbukti mengatur serangan bom yang menewaskan 202 orang dan melukai ratusan lainnya.

Kantor Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).

Transformasi Indosat Masih 'On the Track'

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) ingin melanjutkan penciptaan nilai dalam perjalanan transformasi menuju AI Native TechCo.

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2024