Rumah 11 Ribu Keluarga Kebanjiran Dua Meter di Sampang

Banjir di Jalan Imam Bonjol, Sampang, Jatim, Sabtu (27/2016)
Sumber :
  • ANTARA/Saiful Bahri
VIVA.co.id - Air di sungai atau Kali Kemuning, Sampang, Madura, Jawa Timur, meluap akibat hujan deras pada Sabtu, 27 Februari 2016. Akibatnya, rumah lebih 11 ribu kepala keluarga (KK) di kota itu kebanjiran dengan ketinggian air mencapai dua meter. Dua orang dilaporkan meninggal dunia dalam musibah itu.
Calon Haji asal Madura Bawa Beras Jagung ke Arab Saudi
 
Banjir mulai menggenangi Sampang sejak Jumat malam, 26 Februari 2016. Banjir terjadi akibat luapan Kali Kemuning yang melintasi Sampang. Selain intensitas hujan tinggi, air meluap karena air laut sedang pasang. Sementara Sampang berada 60 centimeter lebih rendah di bawah permukaan laut.
Kota Padang Dilanda Banjir, Warga Diminta Evakuasi Sendiri
 
Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang menyebutkan bahwa banjir merendam 13 desa/kelurahan, yang total penghuninya sebanyak 11.468 KK atau 34.225 jiwa. Seorang wanita, Motik (58 tahun), warga Kelurahan Gunung Sekar, ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus banjir.
Puluhan Juta Meter Kubik Material Merapi Ancam Warga Yogya
 
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Achmad Robiul Fuad, hingga Minggu, 28 Februari 2016, air di Sampang belum juga surut. "Bahkan makin tinggi, ada yang sampai ketinggian dua meter," katanya kepada VIVA.co.id melalui sambungan telepon.
 
Fuad membenarkan banjir di Sampang merendam 13 desa/kelurahan yang dihuni 11.468 KK atau 34.225 jiwa. Dia mengaku belum bisa memastikan informasi jumlah korban jiwa akibat bencana alam itu. "Masih akan kita kroscek lagi," ujarnya.
 
Petugas BPBD dibantu TNI, Polri, Dinsos, dan instansi terdekat terus berupaya menangani korban terdampak banjir. Beberapa tempat darurat disediakan untuk mengevakuasi dan membantu korban, termasuk dapur umum.
 
"Tapi warga korban banjir tidak mau dievakuasi. Mereka tetap bertahan di rumah karena sudah familiar dengan banjir. Terpaksa petugas yang mengirim konsumsi ke rumah-rumah korban dengan menggunakan perahu karet," kata Fuad.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya