Kelompok Teroris Santoso Terkepung

Olah TKP Baku Tembak Densus 88 dengan Kelompok Santoso
Sumber :
  • ANTARA/ZAINUDDIN MN

VIVA.co.id – Sekitar 20 hingga 30 orang dari kelompok besar Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso diyakini berada di Wilayah Pegunungan Napu, Kecamatan Lore Bersaudara, Sulawesi Tengah. Keberadaan  mereka diketahui dari hasil kontak tembak yang berlangsung pada Minggu, 28 Februari dan Selasa, 1 Maret 2016.

UU Antiterorisme yang Baru Lebih Detail Atur Hak Korban

Saat ini kelompok bersenjata tersebut sedang dalam pengejaran aparat keamanan gabungan TNI dan Polri yang terlibat dalam Operasi Tinombala 2016.

Kepala Operasi Daerah Tinombala 2016, Kombes Leo Bona Lubis menyebutkan pihaknya saat ini telah berhasil mengepung kelompok Santoso di satu lokasi di Daerah Napu di Wilayah Kecamatan Lore Peore, Poso, Sulawesi Tengah. Diupayakan dalam waktu dekat bisa dilakukan penangkapan terutama terhadap Santoso Abu Warda.

Wewenang Terbatas, Tak Semua Pelaku Teror Terjangkau BNPT

“Kami mengatakan sekarang mereka sudah terjepit. Tinggal masalah waktu. Yang menjadi penghalang memang medan. Namun kami sudah tutup semua jalur-jalur keluarnya, sehingga dengan hal itu kami berharap doa dari seluruh masyarakat supaya kami bisa cepat menuntaskan atau melakukan penangkapan mati atau hidup dari kelompok teroris Santoso ini,” ujar Kombes Leo Bona Lubis di Wilayah Lore, Kamis 3 Maret 2016.

Sebelumnya disampaikan bahwa Satuan Tugas Tinombala berhasil melumpuhkan tim navigator Santoso yang bernama Dodo alias Ponda. Dodo adalah salah seorang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus terorisme.

Mensos Jamin Pendidikan Anak-anak Korban Bom

Kelompok tersebut telah digiring jauh meninggalkan lokasi yang mereka kuasai medannya yaitu Kawasan pegunungan Poso Pesisir Bersaudara. Oleh karena itu Kelompok Santoso kini terjepit di kawasan hutan pegunungan di Wilayah Lore yang diperkirakan tidak dikuasai jaringannya.

Aparat keamanan yang bertugas terus melakukan perburuan. Pemantauan udara kerap kali dilakukan untuk mendeteksi pergerakan kelompok Santoso di dalam hutan.
 

Laporan: Mitha Meinansi/ tvOne Sulawesi Tengah

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya