Cerita Istri Rela Disodomi Demi Sang Anak

Ilustrasi kandasnya hubungan asmara
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Ini cerita miris lain dari perkara perceraian di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang dilatari masalah kelainan seksual. Seorang istri, sebut saja Bunga (39 tahun), rela digauli suaminya, Leno (nama samaran), dari 'jalur belakang' demi kebaikan sang anak. Tapi keduanya akhirnya bercerai.

Bunga dan Leno mengikat janji membina rumah tangga sejak belasan tahun lalu. Dari hubungan itu, satu anak lahir dan kini sudah SMP.

"Awalnya berjalan normal, belakangan suami klien saya aneh-aneh saat berhubungan badan," kata Widya Ari Susanti, advokat yang mengawal perkara ini, Kamis, 17 Maret 2016.

Si suami, lanjut Widya, suka meminta bermain melalui anus istrinya. Awalnya menolak, Bunga terpaksa melayani kemauan suami. Suatu waktu Bunga berkonsultasi dengan dokter soal itu.

"Dokter bilang main dari belakang tidak baik untuk kesehatan, karena di lubang belakang banyak bakteri," jelas dia.

Sejak itu Bunga sering menolak permintaan jatah seksual suaminya yang tidak umum itu. Leno pun jadi sering marah dan tak jarang berbuat kasar.

"Karena sering menolak, si suami lalu meminta cerai," terang Widya.

Sebenarnya, kata alumnus Fakultas Syariah dan Hukum IAIN (kini UIN) Sunan Ampel Surabaya itu, Bunga sesekali mau melayani hasrat seksual suaminya yang tak wajar itu.

18.034 Pasutri di Jawa Timur Ajukan Cerai pada 2020, 9.386 Jatuh Talak

"Ya karena ingat anak. Tapi akhirnya tetap cerai, sampai sekarang masih proses di pengadilan," kata Widya.

Selain perkara berbau sodomi itu, Widya mengaku juga menangani tiga perkara gugat cerai gara-gara si suami mengidap kelainan seksual. Tiga perkara itu, pihak penggugat semuanya adalah dari wanita.

Perceraian Meningkat saat Pandemi, KPAI: Dampaknya pada Anak

"Suaminya suka sesama jenis," tuturnya.

Kelainan seksual itu hanya satu dari beberapa faktor lain yang menyebabkan banyaknya wanita di Surabaya menggugat cerai suami. Data dari Pengadilan Agama Surabaya, rata-rata sehari ada 11 istri menggugat cerai suami. Sementara suami menalak istri rata-rata hanya 5 perkara dalam sehari.

Ungkap Ketidaksempurnaan, Thalita Latief Banjir Dukungan
Ilustrasi cerai

BKKBN: Angka Perceraian Tinggi, Setahun Capai 600 Ribu

Hari ini perceraian tinggi. Dalam arti, mulai tahun 17,18, (2017, 2018) permohonan cerai itu bisa 600 ribu setahun. Yang dikabulkan 350 ribu setahun.

img_title
VIVA.co.id
3 Februari 2022