Pemerintah Harus Pertimbangkan Investasi Pengusaha Angkutan

Ratusan supir taksi menggelar aksi unjuk rasa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - DPD Organda DKI Jakarta berharap Pemerintah memperhatikan biaya besar yang dikeluarkan perusahaan transportasi untuk menjalankan bisnis mereka dibandingkan transportasi berbasis aplikasi.

Menurut Ketua DPD Organda DKI, Safruan Sinungan, biaya yang dikeluarkan perusahaan transportasi yang tidak kecil ini harus jadi pertimbangan Pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan.

"Angkutan umum itu investasinya besar," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Kamis, 24 Maret 2016.

Karena itu harus ditemukan jalan keluar yang adil dan kepentingan seluruh pihak harus diakomodir agar persaingan dapat berlangsung dengan sehat. 

"Pengusaha angkutan umum investasi. Beli mobil, punya perusahaan, laporan pajak. Harus punya tempat. Coba berapa harganya?" katanya.

Selain itu, Organda DKI juga akan mematuhi aturan yang nantinya diterbitkan Pemerintah, apakah itu terkait tarif, aplikasi dan keputusan lain.

"Kalau mereka nanti resmi sebagai transportasi publik maka harus mengikuti peraturan yang dibuat Pemerintah. Begitu saja," katanya.

Naik Uber dari Kasablanka ke Setiabudi, Bayarnya Rp595 Ribu!
Ilustrasi Layanan taksi berbasis aplikasi online, Uber.

Jarak Dekat Bayar Rp595 Ribu, Uber Minta Maaf ke Pelanggan

Uber telah menghukum sopir UberX.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016