Kisah Wanita Berburu Uang Kuno Selama 20 Tahun

Silvya (58), kolektor uang kuno di Semarang, Jawa Tengah
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto

VIVA.co.id – Wanita paruh baya ini punya hobi yang terbilang unik. Dia menjadi kolektor koin kuno selama puluhan tahun. Perburuannya tak hanya di dalam negeri, tapi juga hingga ke mancanegara. 

Misteri Uang Kuno Gambar Soekarno Berlafal Kun Fayakun

Adalah Sylvya namanya. Wanita 58 tahun ini tercatat menjadi salah satu kolektor uang kuno yang masih eksis di Semarang, Jawa Tengah. Itu dibuktikan dengan berbagai macam koleksi koin yang terpajang di sejumlah sudut ruangan rumahnya, di Jalan Sidorejo Raya Nomor 104, Semarang, Jawa Tengah.

"Uang kuno milik saya ini sudah saya kumpulkan lebih dari 20 tahun lamanya. Ya karena memang sudah hobi," kata Sylvya ditemui di rumahnya, Jumat, 8 April 2016.

Empat Uang Rupiah Kuno Termahal yang Harganya Bikin Pingsan

Secara khusus, Sylvya menunjukkan berbagai koleksi koin kuno di rumahnya. Mulai dari lembaran uang kertas seri binatang tahun 1957, pecahan Rp5, Rp25, Rp10, hingga Rp2.500 serta ratusan jenis uang kuno lainnya.

Tak mudah untuk mendapatkan kepingan-kepingan uang kuno tersebut. Jika uang kuno yang dicari tak bisa didapat di Tanah Air, Sylvya harus bertandang ke berbagai negara. Ia pun harus rela merogoh kocek untuk memenuhi keinginan mendapatkan barang yang diinginkan.

Uang Pecahan Tahun 1958 Ini Bernilai Puluhan Juta Rupiah

"Saya pernah datang jauh-jauh ke Hong Kong karena barangnya memang sudah tidak dapat ditemukan di Indonesia," ujarnya.

Tak hanya Hong Kong. Perburuan uang langka pun dilakukan di Belanda. Di negeri berjuluk Kincir Angin itu, berbagai uang kertas rupiah kuno banyak didapat. Seperti uang kertas tahun 1901, mulai dari nominal pecahan Rp100 serta Rp25 yang memang diproduksi saat era kolonial Belanda.

Adapun di dalam negeri, ia telah menjelajahi sejumlah pelosok wilayah, seperti Jawa, Kalimantan dan Kolaka Sulawesi Tenggara.

Hobi berburu uang kuno dia salurkan saat berlibur bersama keluarga ke daerah-daerah hingga ke luar negeri. Di setiap lokasi, Sylvya selalu menyempatkan singgah ke toko barang antik demi mendapat koin kuno keluaran berbagai tahun.

"Saya langsung tanyakan jumlahnya berapa. Terkadang pemilik tidak mau melepaskan barang koleksinya. Seumpama tertarik langsung koordinasi tentang harga," ujarnya. 

Ia menganggap ribuan keping koin kuno itu merupakan barang seni yang tak ternilai baginya. Meskipun hobi berburu uang kuno itu tak bisa dibayar dengan murah. "Rasanya bahagia walau harus ditukar dengan barang lainnya," katanya.

Kini, ratusan jenis koleksi uang telah berhasil dikumpulkannya. Namun, Sylvya tidak pernah terpikir untuk menjual barang langka itu. Sekalipun sang pembeli siap membayar dengan nilai tinggi. 

Baginya, hobi yang ditekuni selama ini merupakan hal yang tak bisa dihargai dengan materi. "Saya bertekad enggak mau menjualnya. Biar disimpan saja buat anak cucu saya kelak," kata wanita berkacamata itu.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya