Eksekusi Mati Amrozi cs

Pengamanan Objek Vital dan Gereja Hingga H+7

VIVAnews - Peningkatan keamanan di sejumlah objek vital terasa menjelang eksekusi tiga terpidana mati kasus bom Bali. Pengamanan ekstra ketat akan dilakukan hingga H+7 eksekusi dilakukan.

Petugas Kodim Cilacap, Mardoyo, mengatakan, pasukan keamanan telah diinstruksikan untuk menjaga sejumlah objek vital di Cilacap seperti Kilang Pertamina, Pembangkit Listri Tenaga Uap, dan Perusahaan Listrik Negara. Selain itu juga di sejumlah gereja di Cilacap.

Pengamanan itu dilakukan untuk mengantisipasi maraknya ancaman bom di sejumlah objek vital menjelang eksekusi mati Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Gufron. Sepekan ini, ancaman bom diterima Kedutaan Australia, Kedutaan Amerika, Kedutaan Inggris, dan terakhir Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Namun, semuanya nihil.

Hingga kini waktu eksekusi mati Amrozi cs masih menjadi tanda tanya. Semalam, 5 November 2008, dua jaksa eksekutor dan polisi menggelar rapat tertutup di kediaman dinas Kepala Lembaga Pemasyarakatan Batu Nusakambangan Sudijanto. Sejumlah sumber mengatakan, jika semalam eksekusi batal dilaksanakan, diduga kuat esksekusi mati akan dilaksanakan malam nanti.

Aksi Amrozi cs dalam peledakan bom Bali 12 Oktober 2002 di Paddy's Pub dan Sari Club menewaskan sedikitnya 202 orang dan melukai lebih dari 300 wisatawan. Dari total korban tewas, 88 orang adalah wisatawan asal Australia.

Kemah di Kampus, Mahasiswa Jepang Desak Rektor Putus Kerjasama dengan Israel

Baca juga: Hari-hari terakhir Imam Samudra

Ilustrasi pendaftar Kartu Prakerja.

Nasib Program Kartu Prakerja di Era Prabowo-Gibran

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, buka suara soal kelanjutan Program Kartu Prakerja di era pemerintahan Prabowo-Gibran.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024