KPK Rayakan Hari Kartini dengan Bangun Integritas Perempuan

Aksi unjuk rasa Perempuan Indonesia Anti-Korupsi di Gedung KPK
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Rayakan Hari Kartini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar berbagai kegiatan dalam Gerakan Nasional Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) kedua, pada 20 kota di Indonesia secara serentak.

Cuma di Banyuwangi Kompetisi Bersepeda Sambil Berkebaya

Wakil Ketua KPK, Laode Syarif menjelaskan, peringatan Hari Kartini yang dilakukan KPK ini berbeda dengan biasanya, yang lebih menonjolkan emansipasi antara laki-laki dengan perempuan. Dalam perayaan ini, KPK ingin membuat sesuatu yang berhubungan dengan penerapan nilai-nilai membangun integritas.

"Integritas yang anti korupsi, integritas tentang kejujuran, integritas kebaikan dan kami ingin mengambil momentum Hari Kartini itu sebagai wadah untuk menyebarkan kebaikan tersebut," kata Laode dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 20 April 2016.

Ingin Rampungkan 200 Kasus, KPK Minta Tambahan Anggaran

Laode menambahkan, pelaksanaan SPAK ini dimotori kaum hawa dan berbagai organisasi perempuan. Selain itu, juga melibatkan mahasiswa dan masyarakat dari semua kalangan.

"Apa yang mereka lakukan semua untuk perempuan. Saya kira Ibu Kartini akan senang dengan kenyataan seperti ini, karena perempuan yang menjadi motor," ujarnya.

4 Anggota Faksi PKB Mangkir Panggilan KPK

Perayaan ini akan dimulai pada 21 April - 23 April 2016 di sejumlah titik di Jakarta. Kegiatan tersebut diawali dengan acara pendidikan antikorupsi di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di lima wilayah DKI Jakarta. 

Sorenya, akan digelar peluncuran SPAK sebagai salah satu bentuk Revolusi Mental di Monumen Nasional dan Lenggang Jakarta. Dalam kegiatan tersebut, akan hadir Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan Deputi VI Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak, Duta Besar Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sujatmiko.

Kegiatan ini juga akan dihadiri komunitas antikorupsi, antara lain Transparency International (TI) Indonesia, Indonesia Corruption Watch (ICW), Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI), serta Perempuan Indonesia Antikorupsi (PIA).

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya