Bocah Pengadang Pemotor Minta 'Kapal Pesiar' Milik Ganjar

Daffa Farros Oktoviarto, bocah koboi dari Semarang, Jawa Tengah.
Sumber :

VIVA.co.id – Pertemuan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan Daffa Farros Oktoviarto (10 tahun) “si bocah koboi” menyisakan cerita menarik. Salah satunya saat Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu memberikan hadiah kepada bocah, yang mendadak populer karena aksinya menghadang motor yang menerabas trotoar beberapa waktu lalu.

14-07-1881: Billy The Kid Tewas Ditembus Timah Panas

Pertemuan Ganjar dan Daffa si bocah koboi  memang tak berlangsung formal. Keduanya bertemu dengan kondisi duduk santai di ruang tamu Rumah Dinas Puri Gedeh, Semarang, Jumat, 22 April 2016.

Setelah satu jam mengobrol, Ganjar memberikan hadiah kecil kepada bocah yang telah berjasa mengingatkan budaya tertib lalu lintas di Semarang itu. Hadiah yang disiapkan Ganjar adalah 10 seri buku eksiklopedia Albert Einstein.

Oknum Polisi Tembaki Warga Lampung Utara Pakai Laras Panjang

"Tak kasih buku ya, tapi nanti dibaca di rumah. Coba Daffa ini dibaca, buku tentang apa? Siapa tokoh yang ada di sampul ini?," kata Ganjar sambil memberikan buku bergambar Albert Einstein kepada Daffa.

Daffa pun seketika mengeja tulisan sampul buku itu dan berkata, "'Cara Merubah Dunia' Pak judulnya. Itu gambar Paijo," kata Daffa yang disambut tertawa seisi ruangan.

Cerita Bocah Pengadang Motor Pasang Poster Capek Wawancara

Ganjar pun sempat meluruskan jawaban menggelitik Daffa yang dengan pengetahuannya menyebut tokoh Albert Einstein sebagai Paijo. "Eh ngarang kamu itu, tokoh ini ilmuwan besar, namanya Albert Einstein," kata Ganjar. 

Ensiklopedia Einstein yang Ganjar berikan ke Daffa sendiri mengulas tentang cuaca, hutan, ilmuwan besar, kolam, sungai, minyak, pesisir, rangka, samudera, tubuh manusia, dan tumbuhan. Meski menerima buku itu, namun Daffa sepertinya kurang puas terhadap pemberian Ganjar.

Selanjutnya... Daffa minta kapal pesiar...

Daffa Minta Kapal Pesiar

Siswa kelas IV SD Kalibanteng Kidul 01 Semarang Barat itu pun beberapa kali melihat isi ruangan rumah dinas Ganjar. Selain mengambil beberapa makanan di galeri kaca, Daffa juga penasaran dengan barang-barang antik yang dipajang di ruang tamu. 

Daffa kemudian berbisik di telinga Ganjar yang menginginkan untuk meminta replika kapal pesiar yang dipajang di serambi rumah. Melihat kemauan bocah hiperaktif itu, Ganjar pun menuruti dan memberikan koleksi antiknya kepada Daffa.

"Ya surprise saja, ternyata dia ingin jadi pelaut, melihat kapal di depan kayaknya mintanya sungguh-sungguh. Dibanding buku kayaknya lebih tertarik kapalnya," kata Ganjar. 

Meski begitu, Ganjar berharap agar orangtuanya bisa mengarahkan agar Daffa ini bisa terus diarahkan agar menjadi anak yang hebat di kemudian hari. Salah satunya, dengan gemar membaca ilmu pengetahuan.

"Saya sih kepingin anak-anak membaca saja. Barang yang lain dia sudah punya, Pak Wali Kota kemarin sudah ngasih sepeda. Maka saya ingin dia membaca agar dia ngerti. Dan saya orang yang meyakini Daffa ini sebenarnya yang haus pengetahuan. Ya mudah-mudahan dia membaca," ujar Ganjar.

Fenomenaa soal Daffa, lanjut Ganjar, juga bisa dijadikan cermin akan pentingnya hidup tertib. Tak hanya cermin buat masyarakat saja, akan tetapi juga kepada petugas kepolisian yang harus evaluasi menegakkan aturan berlalu lintas.

"Harapan kita ini menginspirasi anak-anak seusianya dan lebih tua dari dia," kata Ganjar.

Di penghujung pertemuan itu, Daffa ditemani neneknya, Murti (72), mengaku sangat senang niatnya bertemu dengan Gubernur Ganjar bisa kesampaian. Apalagi dirinya bisa mendapat hadiah yang sebelumnya belum dimilikinya.

"Seneng banget. Dikasih kapal, makan minum, buku dan juga kapal sama Pak Gubernur. Nanti kapalnya akan dipajang buat hiasan," kata dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya