Pendapatan Pembuat Vaksin Bayi Palsu Capai Ratusan Juta

Ilustrasi vaksin
Sumber :
  • www.bbc.co.uk

VIVA.co.id – Subdit Industri dan Perdangan (Indag) Direktorat Tindak Pidana Eknomi Khusus, Bareskrim Polri berhasil membongkar jaringan pembuat vaksin bayi palsu di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu, 22 Juni 2016.

Hoaks, WHO Temukan Vaksin COVID-19 Palsu di Indonesia

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Agung Setya, mengungkapkan alasan ekonomi menjadi motif para tersangka membahayakan masyarakat, dengan menciptakan vaksin palsu.

"Motif ekonomi yang tidak bermoral para pelaku, ini yang mendorong mereka memproduksi dan mendistribusikan dengan omset Rp100 juta sebulan untuk pembuat dan Rp80 juta untuk distributor," kata Agung Setya kepada VIVA.co.id di Jakarta, Kamis, 23 Juni 2016.

WHO Temukan Vaksin Palsu COVID-19 di India dan Afrika

Agung menuturkan, para pelaku telah mendistribusikan vaksin itu ke beberapa wilayah, yaitu "ke Jakarta, Banten, dan Jawa Barat."

Pengungkapan pabrik pembuatan vaksin bayi berawal dari penggerebekan sebuah apotek berinisial ARIS di Kramatjati, Jakarta Timur.

Lebih 2.500 Warga India Jadi Korban Vaksin COVID-19 Palsu

"Dari penggerebekan di apotek, kami amankan pemilik apotek berinisial MF dan seorang kurir berinisial TH alias ER," ungkapnya.

Kemudian polisi bergerak ke pabrik yang ada di daerah Tangerang. Di tempat itu, polisi menangkap seorang pria berinisial AP yang diduga sebagai produsen pembuat vaksi bayi palsu, istrinya berinisial L, serta seorang kurir berinisial S. 
Selain itu, menyita beberapa barang bukti terkait kasus ini, diantaranya ?307 vaksin campak kering, 11 vaksin Bacillus Calmette Guerin (BGC), tiga kemasan vaksin hepatitis B, serta 38 vaksin tetanus.

Kemudian juga sejumlah alat penyuling, larutan kimia, botol infus, dan perlatan medis pendukung pembuatan vaksin bayi palsu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya