Jokowi Sumbang Rp350 Juta untuk Korban Bencana di Sangihe

Bantuan logistik dari Presiden Joko Widodo untuk para korban bencana tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Selasa, 21 Juni 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agustinus Hari

VIVA.co.id - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memberikan sumbangan senilai Rp350 juta untuk para korban bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Selasa, 21 Juni 2016.

Banjir Bandang Terjang Pemandian Teroh-teroh Langkat, 1 Tewas dan 6 Luka-luka

Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana, menerima langsung bantuan itu pada Jumat, 24 Juni 2016. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyerahkan logistik kepada pemerintah setempat.

“Melalui BNPB, pemerintah pusat juga menyerahkan bantuan logistik untuk kebutuhan korban bencana," kata Wakil Bupati saat dihubungi VIVA.co.id pada Jumat.

Suara Bergemuruh! Warga Ungkap Detik-detik 'Galodo' Terjang Permukiman di Lereng Gunung Marapi

Bantuan logistik yang diterima Pemerintah Kabupaten Sangihe berupa tempat tidur, selimut, bahan makanan siap saji serta selimut dan baju untuk anak-anak dan orang dewasa. Logistik itu adalah bantuan tahap pertama guna menanggulangi kebutuhan korban di pengungsian.

Menurut Jabes, bantuan semua pihak sangat diharapkan guna memenuhi kebutuhan para pengungsi. “Pemerintah daerah terus membuka diri bagi donatur yang ingin membantu korban pengungsi yang jumlahnya mencapai ribuan orang," katanya.

Lumpuh 4 Jam Akibat Banjir Lahar Dingin, Jalan Padang-Bukittinggi Kembali Bisa Dilalui

Berdasarkan data pemerintah setempat, ternyata korban jiwa akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor sebanyak lima orang. “Tiga orang sudah diidentifikasi, sedangkan dua lainnya belum ditemukan. Tim SAR dibantu TNI, Kepolisian, instansi teknis dan masyarakat ikut melakukan pencaharian,” katanya.

Kepala BPBD Sangihe Rence Tamboto, mengatakan bahwa bencana itu juga membuat 700 warga harus mengungsi. Pengungsi berasal dari Kecamatan Tahuna, Tahuna Barat, Tahuna Timur, Tatoareng dan Manganitu. Mereka ditampung sementara di sekolah-sekolah.

“Bersyukur bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi sudah masuk di lokasi pengungsian,” kata Rence.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya