Wali Kota Pantau Pendataan Pasien Vaksinasi di Harapan Bunda

Masyarakat yang melakukan vaksinasi di RS Harapan Bunda mendata diri
Sumber :
  • Filzah Adini Lubis/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana, menyambangi Rumah Sakit Harapan Bunda, Sabtu, 16 Juli 2016, untuk memantau proses pendataan ulang pasien vaksinasi di rumah sakit tersebut.

Hoaks, WHO Temukan Vaksin COVID-19 Palsu di Indonesia

Bambang mengatakan, verifikasi data pasien akan dilakukan selama tiga tahun terakhir. "Ini (posko) bermaksud untuk menampung aduan masyarakat. Hari ini pihak Harapan Bunda verifikasi data mulai tahun 2013-2016, siapa saja yang pernah melakukan vaksinasi di sini," katanya.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, telah berkomunikasi dengan pihak rumah sakit, mengenai solusi yang akan diberikan kepada masyarakat atas kejadian ini.

WHO Temukan Vaksin Palsu COVID-19 di India dan Afrika

Pihak rumah sakit telah berjanji akan memberikan vaksin ulang pada pasien, atau pilihan lainnya adalah masyarakat menarik kembali ulang uang pembayaran mereka atas jasa yang diberikan rumah sakit sebelumnya.

"Dari kemarin saya sudah komunikasi dengan rumah sakit. Jadi memang yang sudah terverifikasi datanya itu, yang positif asli enggak perlu dilakukan apa pun, tapi kalau memang palsu akan divaksin ulang," ujarnya.

Lebih 2.500 Warga India Jadi Korban Vaksin COVID-19 Palsu

Hingga saat ini pihak Rumah Sakit Harapan Bunda masih terus mendata pasien yang melakukan vaksinasi. Setelah didata dan diverifikasi, pihak rumah sakit akan mengumumkan hasilnya kepada masyarakat dalam kurun waktu tujuh hari.

Hal ini pun menuai protes dari masyarakat yang telah melakukan vaksinasi di rumah sakit itu. "Lama banget. Kita dusuruh tunggu seminggu. Kita khawatir kalau lama-lama begini," ujar Aryo, salah satu orang tua pasien di posko itu.

Sebelumnya, proses pendataan di posko ini mengalami penundaan, karena rencananya akan diselenggarakan pada pukul 09.00 WIB. Namun, sampai siang tadi, posko itu tak juga dibuka. "Dari undangannya katanya jam sembilan, terus jam 10, sekarang katanya jam 11. Enggak dimulai-mulai, enggak jelas," ujar Nindi, salah satu orang tua dari korban vaksin palsu.

Proses pendataan baru digelar siang hari, setelah masyarakat memadati posko yang dibangun menggunakan tenda militer di Rumah Sakit Harapan Bunda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya