Hasil Tes DNA Santoso Selesai Tiga Hari

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar
Sumber :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

VIVA.co.id – Dokter forensik Kepolisian telah mengambil sampel DNA dari pihak keluarga pimpinan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah. Sampel tersebut diambil dari istri pertama Santoso bernama Suwarni alias Marni alias Umu Wardah (35), anak kedua Santoso beranam Ainun (12), serta anak bungsu Santoso Maratusadiyah (7).

TNI: Pengikut Santoso Tinggal Tujuh Orang dengan Dua Senjata

"Jadi sudah dipegang (sampel DNA), dan tim sedang melakukan identifikasi. Jadi proses yang DNA perlu sekitar minimal tiga hari. Jadi tiga hari ke depan memastikan hasil dari pada uji laboratorium DNA ini," kata Juru Bicara Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Juli 2016.

Meski demikian, mantan Kapolda Banten ini belum mengetahui apakah jenazah Santoso alias Abu Wardah akan dimakamkan di kampung halamannya atau tidak. "Nanti akan dibicarakan dengan keluarga apakah akan dimakamkan di kampung halaman atau tidak," ujarnya.

Ikut Santoso, Anggota Teroris Menderita Keletihan

Kepastian salah satu jenazah yang tewas dalam baku tembak di Poso Senin lalu adalah Santoso diperoleh setelah polisi melakukan identifikasi luar terhadap dua jenazah. Identifikasi luar meliputi ciri-ciri DPO dan tanda-tanda yang dikenali dari luar oleh orang terdekat.

"Untuk sementara dari identifikasi luar dapat disimpulkan dua jenazah adalah Santoso dan DPO atas nama Muchtar," kata Kepala Satgas Tinombala, Kombes Leo Bona Lubis, Senin, 19 Juli 2016.

Ada Senjata hingga Pakaian Dalam Wanita di Gubuk Santoso

Sementara untuk lebih memastikan siapa dua jenazah, Polda Sulteng akan melakukan tes DNA yang akan dikuatkan dengan data pembanding dari keluarga yang bersangkutan. "Kita harus melakukan identifikasi lain, dengan tes DNA. Kita mencoba mendatangkan keluarga," kata dia.

Seperti diketahui, dua orang tewas dalam baku tembak dengan pasukan Operasi Tinombala 2016 di daerah Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah, Senin, 18 Juli 2016, sekitar pukul 18.30 WIB. Saat penyergapan, jumlah mereka lima orang dan mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Sementara itu, tiga orang lainnya melarikan diri yang terdiri dari dua orang wanita dan satu laki-laki dan membawa satu pucuk senjata.  

Saat ini jasad yang diduga gembong teroris Mujahidin Indonesia (MIT) Santoso alias Abu Wardah bersama satu orang anggotanya, diduga bernama Basri, sudah berhasil dievakuasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah, untuk dilakukan identifikasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya