Dua Eks Napi Terorisme ke Solo, Luhut Sebut Makin Baik

Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa keamanan di Solo dan daerah-daerah lainnya semakin kondusif. Meski diketahui dua eks napi terorisme yakni Lutfi Haidaroh alias Ubaid dan Abu Husna pulang ke Solo.

RI Sambut Investasi, Luhut: Tapi Tak Ada Kompromi Soal Kedaulatan

"Kami makin baik operasinya di Solo raya. Pengawasannya lebih bagus di Solo raya, di Sukabumi dan daerah-daerah sensitif lainnya," ujar Luhut di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat 15, Jakarta Pusat, Rabu 20 Juli 2016.

Luhut juga berharap, operasi pengamanan yang digelar aparat dapat meminimalisir ancaman teroris di kota Solo. "Kita berharap bisa meminimalisir ancaman teroris. Saya tidak katakan kita jadi kebal, itu hampir tidak mungkin," kata Luhut.

Dituding Berpihak, Luhut Beberkan Pengaruh China Bagi Ekonomi RI

Dirinya mencontohkan, kasus teror di Nice Perancis yang menggunakan truk untuk 'membantai' orang-orang saat Bastille Day dan kasus teror di dalam kereta yang melintas antara Treuchlingen dan Wuerzburg di Bavaria, Jerman selatan, bisa dilakukan siapa saja yang tidak terdeteksi sebagai teroris.

"Jadi lone wolf ini macam-macam bisa terjadi yang beyond our control," kata dia.

Kerap Disebut 'Menteri Segala Urusan', Ini Kata Luhut

Oleh karena itu, Luhut menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah, aparat keamanan dan masyarakat dalam mencegah teror seperti yang terjadi di luar negeri tersebut.

"Oleh karena itu kerjasama dengan masyarakat, Babinsa, Bakamtibmas itu sangat perlu. Sekarang kami memberdayakan itu. Ya walaupun saya dituduh jadi seperti militeristik tapi menurut saya semua tools yang bisa kita gunakan untuk membuat kita nyaman ya kita gunakan. Sepanjang aman ya who cares mengenai itu," ungkap Luhut.

Untuk diketahui, Lutfi Haidaroh alias Ubaid adalah terdakwa pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar, yang diduga sebagai bagian dari tindak pidana terorisme.

Sedangkan, Abu Husna didakwa menyembunyikan pelaku tindak pidana terorisme, Abu Dujana tokoh penting Jamaah Islamiyah (JI).

Abu Husna juga membantu Abu Dujana dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan amaliah di Poso, salah satunya kegiatan itu yakni berupa penyerangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya