Mantan Panglima TNI: Gawat Kalau Klaim Haris Azhar Benar

Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id
Haris Azhar Tolak Bergabung di Tim Investigasi Testimoni
- Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Moeldoko, turut angkat bicara mengenai polemik pernyataan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar, terkait pengakuan mendiang gembong narkoba, Freddy Budiman. Moeldoko menyebut kondisi tersebut sudah gawat.

Napi Pengendali Sabu 17 Kg Dituntut Hukuman Mati

"Gawat itu. Tapi kalau salah juga gawat bagi institusi,"kata Moeldoko di Yogyakarta, Senin 8 Agustus 2016.
'Kriminalisasi' Haris Azhar, Respons Buruk dari Cerita Busuk


Dia mengatakan, laporan soal adanya pejabat dan aparat TNI, Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang melindungi bisnis haram narkoba - seperti dalam kesaksian Freddy yang diungkapkan Haris - layak diinvestigasi. Namun tiga lembaga juga harus bisa menjaga wibawa dan jangan sampai dirugikan kredibilitasnya. Apabila pernyataan Haris ternyata kekeliruan maka tiga lembaga sempat tercemar namanya.

 

"Kasihan lembaganya kalau itu tidak benar. Lembaganya (TNI) menjadi lembaga yang kurang wibawanya,"ujar dia.


Moeldoko mengungkapkan di TNI sendiri sangat tegas sanksi kasus narkoba. Bahkan korps itu tak segan memecat aparat TNI yang terlibat jaringan peredaran obat terlarang tersebut.


"TNI tegas menghadapi narkoba. Siapa pun yang mencoba bermain (narkoba) masuk dalam pelanggaran berat, risikonya dipecat," kata dia lagi.


Dia menilai bahwa kasus ini harus disikapi dengan hati-hati baik oleh pemerintah maupun korps masing-masing.


"Pesan saya supaya hati-hati, kalau benar (ada) mari kita klarifikasi," lanjut Moeldoko.


(ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya