Sanksi Satpol PP Makassar Tunggu Proses Hukum

Personel Brimob Polda Sulselbar melakukan penjagaan di sekitar kantor Walikota Makassar pasca bentrokan antara Polisi dan Satpol PP di Kantor Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (7/8).
Sumber :
  • ANTARA/Yusran Uccang
VIVA.co.id
Markas Satpol PP Padang Diserang Gerombolan Cepak
- Puluhan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) diketahui masih ditahan di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, imbas bentrokan dengan anggota Kepolisian di Kantor Wali Kota Makassar.

Bentrok di Makassar, Lima Anggota Polisi Terancam Pidana

Terkait itu, Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah Kemendagri Eko Subowo, yang membawahi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengatakan, belum terpikir untuk memberikan sanksi kepada oknum Pol PP yang terlibat bentrokan berdarah tersebut. Sebab, kata dia, saat ini pihaknya masih menunggu proses yang berjalan.
Wali Kota Makassar: Bentrok di Balai Kota Terekam CCTV


"Kita belum sampai pada kesimpulan itu (sanksi). Kita masih tunggu proses yang berjalan di sana. Yang jelas akan diproses sesuai ketentuan berlaku. Baik Polri maupun anggota Satpol PP," kata Eko di Jatinangor, Jawa Barat, Senin 8 Agustus 2016.


Kemendagri lanjut Eko, tengah melakukan investigasi secara mendalam soal penyebab bentrokan yang menewaskan seorang anggota Polisi tewas tersebut.


"Dari pihak saya sudah (bentuk inevstigasi) yang kita turunkan ke sana. Hari ini Direktur Pol PP dan Linmas Kemendagri sudah berada di sana (Makassar) untuk kumpulkan data-data dan sebagainya," ujar dia.


Ia berharap, insiden serupa tak akan terulang dan semakin meluas. Untuk itu, semua pihak diminta tak terpancing atas bentrok yang telah terjadi.


"Harapan kita semoga hal-hal yang seperti ini, kesalapahaman seperti ini ke depan tidak terulang lafgi. Kesalapahamannya bisa diklarifikasi. Semua pihak harus menahan diri untukk tidak meluas dan terulang kembalinya lagi," terang Eko.


Sebelumnya, seorang personel Satuan Sabhara Polrestabes Makassar, Bripda Michael Abraham Rieuwpassa, menjadi korban insiden bentrokan itu. Dia tewas terkena tikaman senjata tajam di bagian perut.


18 personel Satpol PP juga mengalami luka di kepala akibat pukulan benda tumpul. Bahkan, satu di antaranya, Hamzah (34 tahun), harus dirawat intensif di rumah sakit, karena luka tusukan benda tajam di bagian dada. Sejumlah fasilitas kantor dan beberapa sepeda motor maupun mobil yang terparkir di Balai Kota Makassar rusak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya